MAUMERE, KOMPAS.com - Berwisata ke hutan bakau atau mangrove bisa menjadi pilihan yang menarik saat berlibur ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Lokasinya ada di Desa Watubaing, Kecamatan Talibura, atau sekitar 42 kilometer dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka
Wisata yang satu ini tak sekedar menyuguhkan keindahan alam yang apik, tetapi juga banyak spot foto Instagramable.
Baca juga: 14 Pantai Indah di NTT, Ada yang Berpasir Putih dan Diapit 2 Gunung
Belum lagi saat menyusuri air payau yang membelah hutan bakau, pengunjung akan merasakan sensasi yang luar biasa.
Namun, destinasi ini belum rampung dikerjakan. Rencananya, Mangrove Watubaing dihuka pada bulan Desember 2022.
Destinasi wisata ini yang diberi nama Klakat. Namun, untuk sementara belum dibuka untuk wisatawan lantaran masih dalam proses pengerjaan.
"Targetnya Desember sudah dibuka untuk wisatawan. Sekarang proses pengerjaannya masih 70 persen. Tapi sekarang sudah banyak yang datang," ujar Wawan Duran inisiator wisata Klakat saat ditemui, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: 15 Wisata Air Terjun di NTT, Masih Asri untuk Dijelajahi
Adapun Wawan tertarik mengelola hutan mangrove sejak kuliah di salah satu kampus di Surabaya. Terlebih, hutan bakau tumbuh subur di belakang rumahnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan magister di kampus tersebut, Wawan mulai menyulap hutan itu sejak bulan Agustus 2022.
Di Sikka sendiri, menurutnya mangrove masih belum dimanfaatkan secara optimal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.