Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Targetkan Peningkatan Jumlah Kunjungan Kapal Pesiar di Sabang, BPKS Gelar FGD Bersama Stakeholders Pariwisata

Kompas.com - 28/10/2022, 15:48 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Promosi dan Kerjasama dan Unit Manajemen Pelabuhan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) mengadakan focus group discussion (FGD) bertema "Peningkatan Kunjungan Kapal Pesiar ke Sabang Free Trade zone (FTZ)” di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).

Acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Sabang Reza Pahlevi, serta operator, agen kapal pesiar, dan pemangku kepentingan pariwisata. Diskusi ini digelar untuk meningkatkan jumlah kunjungan kapal pesiar (cruise) ke Sabang pascapandemi Covid-19.

Sebagai informasi, jumlah kunjungan cruise ke Sabang pada 2019 mencapai 11 kapal. Selanjutnya, sejak 2020, terdapat 19 unit cruise yang menjadwalkan kunjungan ke Sabang. Sayangnya, rencana ini ditunda karena pandemi Covid-19 merebak.

Baca juga: BPKS Jalin Kerja Sama dengan RS TNI AL Sabang untuk Pemanfaatan Alat Hyperbaric Oxygen Therapy

Selanjutnya, pada Desember 2022 dan 2023, terdapat empat dan delapan cruise yang direncanakan mengunjungi Pelabuhan Bebas Sabang.

“BPKS ingin menjadikan Sabang sebagai salah satu destinasi regular kunjungan cruise di Indonesia,” ujar Deputi Komersial dan Investasi BPKS Erwanto pada kesempatan tersebut.

Untuk mewujudkan hal itu, kata Erwanto, BPKS telah menyediakan beragam fasilitas pada wisatawan kapal pesiar. Misalnya, money changer, toko kerajinan tradisional, desk information, area parkir, serta port security.

Selain itu, ia juga memastikan wisatawan mendapat pengalaman yang menyenangkan. Saat sampai di Pelabuhan Bebas Sabang, misalnya, wisatawan akan disambut tarian selamat datang.

Selama berada di Sabang, wisatawan juga dapat mengikuti berbagai aktivitas seru dan mengunjungi tempat ikonik. Misalnya, berkunjung ke ujung barat kawasan Indonesia di Tugu Nol KM Indonesia.

Wisatawan juga dapat mempelajari ragam budaya serta belajar masak langsung dengan masyarakat di Desa Wisata Aneuk Laot, Desa Wisata Anoi Itam, dan Desa Wisata Jaboi.

Untuk pencinta wisata bahari, wisatawan dapat menikmati keindahan Pantai Ujong Kareung serta menyelam di Pulau Rubiah.

“Kami ingin memberikan paket lengkap untuk wisatawan yang berkunjung ke Sabang, mulai dari menikmati wisata bahari, budaya, hingga kuliner,” ujar Erwanto.

Meski demikian, Erwanto tak menampik bahwa BPKS membutuhkan masukan dari para pemangku kepentingan pariwisata. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan dan meningkatkan jumlah kunjungan cruise ke Sabang. Ia meyakini bahwa Sabang memiliki semua potensi yang dibutuhkan untuk menjadi kawasan prioritas kunjungan cruise.

Pada kesempatan sama, Reza Pahlevi mengatakan bahwa core business Sabang di sektor pariwisata berasal dari wisata bahari. Sementara itu, wisata budaya menjadi penunjang pariwisata di Sabang. Perpaduan wisata bahari dan budaya menjadi daya tarik, khususnya bagi wisatawan kapal pesiar.

“Sabang memiliki destinasi wisata yang tak kalah dengan cruise destination lainnya. Selanjutnya, dari segi regulasi, pelabuhan, serta operator, Sabang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan. Akses ke Sabang juga tidak sulit karena dapat dijangkau dengan penerbangan dari Jakarta ke Aceh,” ujar Reza.

Selain itu, Sabang memiliki ekosistem pariwisata yang saling mendukung, mulai dari penyambutan wisatawan, akses transportasi, atraksi budaya, hingga panorama laut yang indah.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com