Jeddah terletak di pantai timur Laut Merah. Dikutip dari situs UNESCO, sejak abad ke-7, di sana didirikan pelabuhan utama untuk jalur perdagangan Samudera Hindia dan menyalurkan barang-barang ke Mekkah.
Jeddah juga menjadi pintu gerbang bagi para peziarah muslim yang hendak menuju Mekkah melalui laut.
Baca juga: 8 Tempat Wisata di Mekkah dan Jeddah, Cocok untuk Wisata Setelah Umrah
Kedua peran penting tersebut menjadikan kota ini berkembang sebagai pusat multikultural. Termasuk ditandai dengan arsitektur bangunan-bangunannya yang begitu khas.
Salah satunya adalah arsitektur rumah menara yang dibangun pada akhir abad ke-19 oleh elit pedagang kota dan menggabungkan tradisi pembangunan karang pesisir Laut Merah dengan pengaruh dan kerajinan di sepanjang rute perdagangan.
Destinasi ini mencakup dua komponen yang terletak di lanskap gurun, yakni Jabel Umm Sinman di Jubbah serta Jabal al-Manjor dan Raat di Shuwaymis.
Dikutip dari situs UNESCO, dulunya, terdapat danau di kaki pegunungan Umm Sinman, yang menjadi sumber air tawar bagi manusia dan hewan di selatan Gurun Nafud.
Baca juga: 6 Tradisi Idul Adha di Arab Saudi, Bagi Daging Kurban Lintas Negara
Nenek moyang Arab meninggalkan jejak-jejak perjalanan mereka di banyak petroglif dan prasasti di permukaan batu.
Termasuk di Jabal al-Manjor dan Raat. Keduanya membentuk lereng berbatu yang kini tertutup pasir. Prasasti di sana menunjukkan banyak representasi sosok manusia dan hewan yang meliputi 10.000 tahun sejarah.