Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/10/2022, 18:06 WIB
Viona Pricilla,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Halloween yang jatuh pada tanggal 31 Oktober setiap tahun, identik dengan hal-hal berbau horor.

Biasanya hari ini juga dirayakan dengan cara mengekspresikan diri dengan memakai kostum dan dandanan karakter yang menyeramkan.

Setiap tanggal 31 Oktober atau menjelang hari tersebut, akan banyak kegiatan-kegiatan berbau horor untuk menyambut dan menyemarakkan hari tersebut. Anak-anak juga tidak luput dari perayaan.

Baca juga: Absen 2 Tahun, Halloween Horror Nights di Universal Studios Hadir Lagi

Trick of treat?”, begitulah jargon yang biasa diucapkan anak-anak maupun dewasa. Biasanya dengan mengucapkan kata tersebut, mereka akan mendapatkan permen, kudapan, bahkan uang jajan.

Namun, bagaimana asal mula Halloween?

Sejarah Halloween, saat hantu kembali ke bumi

Dikutip dari dari History.com, Halloween mulanya merupakan tradisi dari festival Samhain pada masa Celtic kuno.

2.000 tahun yang lalu pada 1 November, biasanya dirayakan tahun baru bagi masyarakat Celtic yang kini menjadi Irlandia.

Tahun baru itu sekaligus menandakan akhir musim panas dan awal musim dingin, serta sering dikaitkan dengan kematian warga. Maka pada malamnya, yaitu tanggal 31 Oktober, akan ada perayaan festival Samhain.

Ilustrasi Halloween DOK. Shutterstock Ilustrasi Halloween DOK. Shutterstock

Festival ini menandakan kembalinya orang meninggal yang telah menjadi hantu ke bumi. Dahulu, momen itu disebut sebagai All Hallows Eve.

Pada festival itu, masyarakat biasanya membuat api unggun dan memakai kostum untuk menangkal hantu.

Halloween mulai menyebar

Berabad-abad kemudian, Halloween mulai masuk ke wilayah Amerika. Perayaan pertamanya, dirayakan dengan pesta perayaan panen. Para tetangga akan menceritakan kisah pendahulunya, kisah keberuntungannya, hingga menari dan bernyanyi.

Pada abad ke-19, imigran dari Irlandia yang mayoritas petani kentang membawa budaya perayaan Halloween ini jadi makin luas lagi di Amerika.

Baca juga: Alasan Halloween Identik dengan Labu

Tradisi ini semakin meluas di Amerika Serikat akibat peran para imigran, dengan tradisi trick-or-treat, mengukir labu menjadi lentera, dan juga film-film lainnya yang berbau horor.

Di Indonesia sendiri, kita tidak merayakan Halloween secara khusus. Namun, tidak sedikit masyarakat yang turut meramaikan Halloween. Perayaannya dalam bentuk pesta kostum dan juga kegiatan-kegiatan berbau horor.

Halloween di Indonesia

Perayaan Halloween di Indonesia, berbeda dengan di Amerika Serikat. Tidak ada perayaan khusus dan nasional untuk hari tersebut. Namun, beberapa kalangan masyarakat turut merayakan Halloween.

Biasanya dengan mengadakan pesta kostum. Beberapa mal di Indonesia juga turut meramaikan Halloween dengan mengadakan kegiatan-kegiatan tertentu.

Kampung Halloween di Bukit Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar DOK. Tribunnews/Kurnia YustianaKurnia Yustiana Kampung Halloween di Bukit Sekipan, Tawangmangu, Karanganyar DOK. Tribunnews/Kurnia Yustiana

Salah satunya berada di Paris Van Java, Bandung. Menyambut Halloween, terdapat sebuah kegiatan kecil bernama Haystack Maze yang diselenggarakan sejak 13 Oktober 2022 - 6 November 2022.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Jumat (21/10/2022), pada Haystack Maze terdapat sebuah instalasi labirin horor yang dilengkapi dengan jerami dan ornamen tengkorak yang ada di tengah Paris Van Java.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com