KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengumumkan desa wisata yang menerima penghargaaan Rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (Muri) dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, Minggu (30/10/2022).
Baca juga: 5 Desa Wisata Terbaik Kategori Daya Tarik Pengunjung ADWI 2022
Ada tiga desa yang mendapat penghargaan Rekor Muri, dengan kategori berbeda sebagai berikut:
Desa Wisata Pariangan di Tanah Datar, Sumatera Barat, meraih Rekor Muri sebagai desa wisata pertama dengan batik beraroma kopi.
"Telah pecah Rekor Muri, telah diserahkan kepada Desa Wisata Pariangan di Tanah Datar, Sumatera Barat, sebagai desa wisata pertama dengan batik beraroma kopi. Jadi kalau pakai baju batiknya, aroma kopinya tercium, dan jadi desa wisata pertama yang memiliki pewarna batik alami dari limbah kopi di Indonesia," kata Sandiaga di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Minggu.
Baca juga: Nagari Pariangan, Desa dengan Masjid Tua yang Unik di Sumatera Barat
Lokasi desa ini berjarak sekitar 95 kilometer dari utara Kota Padang, dan 35 kilometer dari Kota Bukittinggi.
Berada di ketinggian sekitar 500-700 meter di atas permukaan laut membuat udara di Nagari Pariangan begitu sejuk. Bahkan, desa ini disebut menjadi salah satu desa terindah dunia yang disejajarkan dengan desa Niagara on The Lake, Kanada.
Baca juga: 5 Desa Wisata Berkembang Terbaik di ADWI 2022
Desa Nagari Pariangan dipenuhi dengan rumah-rumah Gadang khas Sumatra Barat yang tidak biasa, sebab dibangun bertingkat-tingkat mengikuti kontur atau pola dari lereng gunung.
Desa tersebut juga memiliki berbagai potensi wisata budaya, seni, dan kuliner, seperti tari piriang dan seni musik talempong pacik, saluang, kuliner dakak-dakak, dan kopi kawa daun yaitu minuman yang terbuat dari daun kopi, seperti dikutip Kompas.com pada Kamis (7/7/2022).
Desa Aeng Tong-tong mendapat anugerah Rekor Muri sebagai desa dengan empuh keris terbanyak berjumlah 446 orang, yang mana 46 di antaranya adalah empuh perempuan.
"Muri pecah rekor dan dianugerahkan kepada Desa Aeng Tong-tong sebagai desa wisata dengan empuh keris terbanyak, ada 446 (empuh), 46 di antaranya empuh perempuan," ujar Sandiaga.
Pada tahun 2014, desa ini juga telah dinobatkan oleh UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu keris terbanyak di dunia. Kampung tersebut menjadi tempat bermukim para perajin keris yang terkenal sebagai ikon Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Desa Wisata Buluh Duri Jadi yang Terfavorit di ADWI 2022
Membuat keris merupakan hal yang diwariskan turun-temurun sejak zaman nenek moyang, yaitu masa Kerajaan Sumenep.
Dahulu keris digunakan sebagai senjata untuk melawan musuh, tetapi seiring berjalannya waktu, fungsi keris pun berubah. Saat ini keris asal Desa Aeng Tong-tong dibuat untuk memenuhi pesanan para kolektor keris baik dalam negeri maupun mancanegara.
Bahkan, keris dari desa ini menjadi suvenir untuk side event Presidensi G20, yang diberikan kepada para delegasi negara masing-masing, sebagaimana dikutip dari Kompas.com pada Senin (30/5/2022).
Baca juga: 7 Tempat Wisata Sumenep yang Populer, Ada Desa Wisata Keris
Desa Wisata Ngilngof yang berlokasi di Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, juga mendapat Rekor Muri berkat Pantai Ngurbloat sebagai pasir pantai putih terhalus.
Baca juga: Panduan Wisata ke Desa Wisata Ngilngof di Kei Kecil, Maluku Tenggara
Selain Pantai Ngurbloat yang terkenal akan pasir putihnya terhalus di dunia, desa ini juga mempunyai Danau Ablel dengan beragam ikan untuk dipancing.
Ada pula Gereja Santa Maria Ngilngof yang menghadap langsung ke Pantai Ngurfaruan, seperti diberitakan Kompas.com pada Senin (15/11/2021).
Baca juga: Pantai Ngurbloat Maluku Tenggara, Pantai dengan Pasir Terhalus di Asia Tenggara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.