Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Habitat Monyet Hitam Sulawesi, Jangan Sembarang Beri Makan

Kompas.com - 03/11/2022, 09:33 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Taman Nasional Bantimurung Bulusarung (TN Babul) mengimbau agar masyarakat turut melindungi habitat monyet hitam khas Sulawesi (Macaca maura), salah satunya dengan tidak sembarangan memberi makanan ketika melintasi jalan poros Kabupaten Maros-Bone, Sulawesi Selatan.

"Kami senantiasa mengimbau dan mengampanyekan agar tidak memberi makanan pada monyet hitam saat melintas di jalan poros Maros-Bone yang membelah kawasan TN Babul," ujar Kepala Seksi Wilayah 2, Balai TN Babul, Muh Ilyas di Maros, Rabu (02/11/2022), seperti dikutip Antara.

Baca juga: 10 Satwa Endemik Indonesia, Bisa Ditemukan di Berbagai Wilayah

Untuk diketahui, hutan Karaenta di TN Babul adalah habitat monyet hitam Sulawesi. Di sana terdapat perlintasan yang kerap digunakan kendaraan roda dua hingga roda enam.

Sejak Juli 2017, sudah digaungkan kampanye penyelamatan monyet hitam langka di Kabupaten Maros tersebut, namun masih ada saja masyarakat yang memberikan makanan pada monyet-monyet yang sedang ke luar ke jalan.

Makanan yang diberikan mulai dari buah pisang hingga kerupuk dengan kemasan plastik.

Baca juga: Ikan Hiu Berjalan, Spesies Endemik yang Rentan Alami Kepunahan

Kebiasaan tersebut bukan hanya mengancam pola hidup monyet hitam karena menemukan makanan jenis baru, tetapi juga menyisakan sampah-sampah di kawasan tersebut yang pada akhirnya dapat merusak lingkungan.

Sudah ada papan yang mengimbau agar masyarakat tidak memberikan makanan, namun sebagian besar mengabaikannya dengan alasan kasihan pada monyet tersebut tanpa memahami konsekuensinya.

Macaca Maura, kera hitam endemik Sulawesi Selatan yang juga merupakan satwa dilindungi yang banyak di jumpai di tepi jalan poros Maros-Bone, kawasan cagar alam Karaenta, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia.WIKIMEDIA COMMONS/ALAMPAPOTO Macaca Maura, kera hitam endemik Sulawesi Selatan yang juga merupakan satwa dilindungi yang banyak di jumpai di tepi jalan poros Maros-Bone, kawasan cagar alam Karaenta, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Adapun monyet hitam Sulawesi sebagai adalah salah satu satwa prioritas nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kawasan hutan cagar alam Karaenta juga menjadi situs penelitian primata ini.

"Beberapa peneliti asing telah dan sedang melakukan penelitian tentang perilaku dan habibtat Macaca maura di Karaenta, Resort Pattunuang," ujar Ilyas.

Baca juga: Wisata Mengamati Burung Endemik Flores NTT Mulai Hidup Kembali

Beberapa kerja sama dengan peneliti asing tersebut seperti dengan San Diego State University di Amerika Serikat dan Universita Degli Studi Roma Tre di Italia. Sementara dengan peneliti dalam negeri dari Universitas Hasanuddin, Makassar. Kerja sama termasuk mendesain stiker untuk aktivitas kampanye penyadartahuan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com