KOMPAS.com - Wilayah Surabaya, Jawa Timur, memiliki sejumlah museum yang bisa dikunjungi, termasuk oleh wisatawan yang tertarik soal sejarah.
Baca juga:
Museum-museum ini ada yang membahas tema tertentu, ada pula yang berfokus terhadap suatu tokoh. Berikut beberapa rekomendasi museum yang ada di Surabaya:
Museum De Javasche Bank berada di Jalan Garuda Nomor 1, Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.
Dilansir dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, bangunan dengan luas 1.000 meter persegi ini terdiri dari tiga lantai dan menampilkan sejarah sistem perbankan di Indonesia.
Baca juga: 5 Tempat Healing di Surabaya, Bisa Santai di Hutan Kota
Terdapat tiga ruang di museum ini, yaitu Ruangan Koleksi Mata Uang Lama, Ruangan Koleksi dari Konservasi, dan Ruangan Koleksi Harta Budaya.
Museum Pendidikan Surabaya beralamat di Jalan Genteng Kali Nomor 10, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Diresmikan pada 25 November 2019, museum ini bertujuan melestarikan sejarah dan budaya bangsa, dilansir dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Baca juga: Kebun Raya Mangrove Surabaya Bersolek, Bisa Jajal Susur Sungai
Bangunan museum tematik ini dulunya bangunan Sekolah Taman Siswa. Wisatawan bisa melihat aneka koleksi yang berhubungan dengan pendidikan, mulai dari masa pra-aksara hingga kemerdekaan.
Museum ini buka setiap hari, kecuali Senin, pukul 08.00-16.00 WIB. Wisatawan bisa mengunjungi museum ini secara gratis.
Dibangun pada 10 November 1991, Museum 10 Nopember terletak Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Dilansir dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, museum ini bertujuan melengkapi fasilitas sejarah Tugu Pahlawan. Pada 19 Februari 2000, museum ini diresmikan oleh Presiden keempat Republik Indonesia, K.H. Abdurrahman Wahid.
Di museum ini, wisatawan bisa melihat koleksi peninggalan selama masa penjajahan. Museum ini juga memiliki beberapa ruangan, antara lain ruang diorama elektronik, auditorium, diorama, dan perpustakaan.
Baca juga: 5 Wisata Surabaya Seperti Jepang dan China, Cocok untuk Liburan
Museum ini beroperasi setiap hari, dengan jam buka pukul 08.00-16.00 WIB pada hari Senin-Jumat dan pukul 07.00-15.00 WIB pada hari Sabtu-Minggu.
Harga tiket masuk ke museum ini mulai dari Rp 5.000 per orang, sedangkan pelajar dan mahasiswa bisa masuk ke museum ini secara gratis dengan menunjukkan kartu tanda pelajar/mahasiswa.
Museum Surabaya terletak di Jalan Tunjungan Nomor 1, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Dilansir dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, museum ini menempati Gedung Siola yang awalnya dibangun sebagai toserba pada 1877. Selanjutnya pada 3 Mei 2015, bangunan tersebut diresmikan sebagai museum.
Baca juga: 15 Wisata Anak Surabaya, Cocok untuk Libur Sekolah
Pengunjung bisa melihat lebih dari 1.000 koleksi seputar perkembangan Kota Surabaya.
Museum ini buka dari hari Selasa sampai Minggu pukul 09.00-21.00 WIB. Tiket masuknya gratis.
Museum Olahraga Surabaya terletak di Jalan Indragiri Nomor 6, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
Dilansir dari situs tourism.surabaya.go.id, museum ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada atlet-atlet Surabaya yang berprestasi di ajang internasional.
Bangunan yang memiliki luas 501 meter persegi ini mengoleksi medali asli yang disumbangkan oleh para atlet asal Surabaya.
Baca juga: Cara Pesan Tiket Online dan Cek Kuota Alun-alun Bawah Tanah Surabaya
Terdapat fasilitas augmented reality yang memungkinkan pengunjung untuk berfoto dengan atlet legenda asal Surabaya.
Museum ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama menyimpan koleksi olahraga rakyat dan kata-kata inspirasi dari para atlet.
Sementara itu, lantai dua berisi koleksi dari berbagai jenis olahraga, seperti pencak silat, gulat, bulu tangkis, voli pantai, dan tenis.
Museum ini bisa dikunjungi untuk mengetahui lebih jauh soal Wage Rudolf Soepratman atau W.R. Supratman, pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya". Alamatnya di Jalan Mangga Nomor 21, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya.
Dilansir dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, bangunan yang digunakan sebagai museum ini merupakan rumah milik kakak W.R. Soepratman, Roekiyem Soepratijah.
Supratman sendiri sempat tinggal di rumah tersebut dari 1937 hingga akhir hayatnya pada 17 Agustus 1938.
Baca juga: 6 Wisata Malam di Surabaya, Pas untuk Anak-anak dan Dewasa
Rumah tersebut terdiri dari dua kamar tidur dan satu ruang tamu. Di ruang tamu terdapat foto-foto W.R. Soepratman bersama keluarga dan teman dekatnya, serta lemari berisi replika biola.
Kamar yang digunakan W.R. Soepratman adalah kamar depan yang hanya memiliki akses masuk melalui jendela depan. Kamar tersebut dibuat sedemikian rupa untuk mengelabui aparat Belanda.
Museum ini buka tiap hari Selasa-Minggu pukul 09.00-17.00 WIB. Kamu dapat mengunjungi museum ini secara gratis karena tidak dipungut biaya masuk.
Museum Dr. Soetomo dapat dikunjungi di Jalan Bubutan Nomor 85-87, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Museum ini menempati kompleks Pendopo Gedung Nasional Indonesia, seperti dilansir dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Diresmikan pada November 2017, museum ini dibuat khusus untuk menampilkan riwayat hidup Dr. Soetomo, salah satu tokoh pendiri organisasi Boedi Oetomo.
Baca juga: Harga Tiket Wahana Romokalisari Adventure Land, Wisata Baru Surabaya
Ada 328 koleksi di museum ini yang berisi alat-alat kesehatan, berbagai dokumentasi, dan makam Dr. Soetomo.
Wisatawan tidak dikenakan biaya untuk berkunjung. Museum ini buka setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB pada Senin-Jumat, dan pukul 07.00-15.00 WIB pada Sabtu-Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.