YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Paguyuban Bank Sampah se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bagikan sebanyak 1.000 ember tumpuk kepada paguyuban bank sampah di Kota Yogyakarta.
Pembagian dilakukan di Teras Malioboro 2 ini juga sebagai sarana edukasi bagi wisatawan dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) bagaimana cara pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Penjabat (pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan bahwa kegiatan ini juga untuk mengingatkan masyarakat, pelaku usaha, dan wisatawan agar tidak nyampah saat berkunjung ke Malioboro.
Baca juga: 9 Hotel di Malioboro, Hanya Rp 200.000-an
"Aksi ini sebagai pengingat baik warga, pelaku usaha juga wisatawan agar tidak menyampah saat berwisata di Malioboro," kata dia, Minggu (6/11/2022).
Ia menambahkan kawasan Malioboro sebagai bagian Sumbu Filosofi Yogyakarta perlu dijaga kebersihannya.
Lanjut dia, hingga September 2022 jumlah wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta telah melampaui target yakni mencapai 5,1 juta orang, sedangkan target awal berjumlah 2 juta orang.
Kondisi seperti itu memang bagus, tetapi menurut Sumadi berpotensi menambah sampah yang ada di Kota Yogyakarta.
Baca juga: 7 Wisata Pantai Dekat Malioboro, Bisa Main di Atas Gumuk Pasir
"Banyaknya wisatawan yang datang juga menjadi potensi bertambahnya sampah. Apalagi jika wisatawan masih ada yang membuang sampah sembarangan," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Paguyuban Bank Sampah DIY Erwan Widyarto mengatakan bahwa kegiatan kali ini bertujuan mengedukasi masyarakat dalam penggunaan komposer sebagai pengelola sampah organik.
Kegiatan ini dibimbing langsung penemu komposter ember tumpuk Nasih Widya Yuwono dari Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.