Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/11/2022, 10:54 WIB

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak 30 warga Kampung Komodo dan Papagarang akan bekerja sebagai naturalist guide (pemandu naturalis) di kawasan Taman Nasional Komodo, tepatnya di Pulau Padar dan Loh Liang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebelum diterjunkan ke lapangan, naturalist guide ini menjalani pelatihan terlebih dahulu, baik dari anggota Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) maupun tenaga profesional dari Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), yang merupakan bagian dari TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan).

Baca juga: 

"Ada beberapa materi yang kami ajarkan, yakni wawasan kebangsaan, konservasi, tugas-tugas naturalist guide, pengenalan satwa, monitoring, monitoring lingkungan, pembacaan peta, patroli darat, penggunaan peralatan navigasi darat (GPS dan Kompas)," jelas Koordinator TWNC sekaligus mentor pelatihan, Saptono, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (7/11/2022).

Ia melanjutkan, para peserta juga menerima pelatihan soal public speaking guna mengetahui tata cara, sikap badan, dan tata krama saat melayani para wisatawan.

Foto : Warga Kampung Komodo dan Papagarang akan bekerja sebagai naturalis guide di sejumlah destinasi wisata di Taman Nasional Komodo yakni Pulau Padar dan Loh Liang di Pulau Komodo.Kompas.com/Nansianus Taris Foto : Warga Kampung Komodo dan Papagarang akan bekerja sebagai naturalis guide di sejumlah destinasi wisata di Taman Nasional Komodo yakni Pulau Padar dan Loh Liang di Pulau Komodo.

Sebagai informasi, dikutip dari laman Golden Galapagos, naturalist guide bertanggung jawab memberi pengetahuan soal suatu kawasan, dan umumnya lahir dan besar di kawasan itu.

Dari segi materi wawasan kebangsaan, para peserta belajar banyak hal, mulai dari kepedulian lingkungan hingga komodo beserta habitatnya, termasuk budaya serta kearifan lokal yang layak disampaikan kepada wisatawan.

Baca juga: Menerbangkan Drone di Kawasan TN Komodo Harus Punya Surat Izin

 

Materi lainnya yang diberikan adalah pengetahuan dasar saat melaksanakan patroli laut. Selain belajar membaca peta dan koordinat, peserta pelatihan juga belajar tentang pola pendekatan saat menghadapi sebuah masalah.

Saptono juga membagikan pengalamannya terkait pengetahuan yang diperlukan saat melakukan patroli hutan. 

"Materi polhut (polisi kehutanan) yang saya berikan di antaranya patroli, strateginya seperti apa saja, membaca peta kawasan, seperti apa cara membaca petanya, misalnya laporan koordinatnya bagaimana biar cepat dan di sini juga diajarkan pertolongan pertama pada (keadaan) gawat darurat," terangnya.

"Misalnya (ada wisatawan) pingsan, SOP (prosedur operasi standar) pertama adalah dibawa ke tempat teduh, baju yang rapat harus dilonggarkan. Pingsan rata-rata karena kekurangan oksigen, itu jangan sampai ketutup, biarkan udara masuk atau minimal dikipasi," imbuhnya.

Para naturalist guide belajar menyelam dan penyelamatan

Komodo berjalan di pesisir pantai yang berada di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Zintan Prihatini/KOMPAS.com Komodo berjalan di pesisir pantai yang berada di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Para peserta juga mendapat pelatihan dasar menyelam dan upaya penyelamatan saat situasi genting dan membahayakan.

"Kita ajarkan mereka dasar-dasar menyelam walaupun hanya kedalaman 5-10 meter. Ada instruktur selam juga," kata Saptono.

Pihaknya juga menambah materi soal vertical rescue, termasuk kegunaan dari setiap alat yang ada. Hal tersebut berguna bila ada situasi darurat.

Baca juga:

Ia berharap, 30 naturalist guide itu mampu menjadi pelopor bagi warga lainnya, khususnya dalam upaya menjaga kebersihan Taman Nasional Komodo agar wisatawan nyaman saat berada di kawasan itu.

"Mereka ini kan warga Kampung Komodo yang berada dalam kawasan. Harapan saya kepada para peserta bisa mengajak keluarga besarnya di Kampung Komodo untuk peduli terhadap Taman Nasional," tuturnya.

Baca juga: Video Viral, Paus Biru Sebesar Kapal Terekam di Perairan TN Komodo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

Travel Update
Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Travel Tips
4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

Jalan Jalan
11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

Travel Update
Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Jalan Jalan
Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Travel Tips
Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Travel Update
Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

Panduan Lengkap ke Banyuwangi Park: Tiket Masuk hingga Aktivitas

Travel Tips
Toilet Berusia 118 Tahun Jadi Tempat Wisata Baru di Paris

Toilet Berusia 118 Tahun Jadi Tempat Wisata Baru di Paris

Jalan Jalan
Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta

Mesir Terapkan Multiple Entry Visa 5 Tahun, Biaya mulai Rp 10 Juta

Travel Update
Taman Suropati di Jakarta: Jam Buka dan Syarat Berkunjung

Taman Suropati di Jakarta: Jam Buka dan Syarat Berkunjung

Travel Tips
Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline

Cara Mengajukan Bebas Visa Jepang 2023, Online dan Offline

Travel Tips
Panduan Transportasi ke Banyuwangi Park, Dekat dari Stasiun

Panduan Transportasi ke Banyuwangi Park, Dekat dari Stasiun

Travel Tips
Pameran Artefak Nabi Muhammad di Jakarta, Lihat Rambut dan Keringatnya

Pameran Artefak Nabi Muhammad di Jakarta, Lihat Rambut dan Keringatnya

Jalan Jalan
123,8 Juta Wisatawan Diprediksi Mudik Saat Libur Lebaran 2023

123,8 Juta Wisatawan Diprediksi Mudik Saat Libur Lebaran 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+