Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tempat Bersejarah di Bekasi, Menyusuri Jejak Masa Lalu

Kompas.com - 07/11/2022, 20:03 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

3. Monumen Kali Bekasi

Monumen ini juga dikenal sebagai Monumen Front Perjuangan Rakyat Bekasi.

Lokasinya ada di tepi Kali Bekasi atau di Jalan Ir H Juanda.

Dikutip dari Kompas.com (14/08/2022), di monumen tersebut, tergambarkan ilustrasi kereta, tentara-tentara Jepang, dan rakyat Bekasi yang sedang memegang senjata. Secara sekilas, pengunjung yang mendekati monumen bisa mengetahui apa yang terjadi di sana kala itu.

Menurut Sejarawan Ali Anwar, Monumen Kali Bekasi merupakan tempat rakyat Bekasi melawan tentara Jepang. Tempat ini menjadi saksi bisu pembantaian 90 tentara Jepang oleh rakyat di Bekasi pada 18 Oktober 1945.

Baca juga: 5 Camilan Renyah Khas Bekasi, Cocok Buat Oleh-Oleh

Adapun tentara Jepang selama pendudukannya dikenal begitu kejam terhadap rakyat Bekasi. Untuk itu, rakyat mencoba menangkap tentara Jepang yang hendak melintasi Bekasi. Saat itu, Jepang sudah dinyatakan kalah oleh sekutu setelah Perang Dunia II yang menghancurkan Kota Hiroshima dan Nagasaki.

Menurut Ali, saat itu Kali Bekasi berubah warna menjadi merah, sehingga disebut kali merah.

Pemerintah Jepang kemudian mengajukan protes dan meminta pertanggungjawaban kepada Kepolisian RI. Mereka juga meminta jaminan agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa.

Presiden Soekarno pun datang ke Bekasi pada 25 Oktober 1045 dan meminta agar peristiwa serupa tidak terulang. Permintaan Soekarno diterima oleh rakyat Bekasi dan monumen itupun dibangun sebagai tanda perdamaian Jepang dan Bekasi.

Baca juga: Naik Bus, Kereta, atau Taksi dari Bekasi ke Bandara Soetta, Mana Paling Murah?

4. Tugu Agus Salim

Tugu Agus Salim di Bekasi.TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR Tugu Agus Salim di Bekasi.

Monumen ini berlokasi di Jalan KH Agus Salim, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dikutip dari situs Pemerintah Kota Bekasi, pada bagian atas monumen terdapat kepala dengan ornamen pecahan peluru meriam, mortir, granat tangan, dan selongsong palum di sekelilingnya.

Meski sekilas terlihat biasa, namun tugu setinggi 205 sentimeter tersebut memiliki makna historis mendalam dan merupakan saksi bisu perjuangan rakyat Bekasi melawan tentara Belanda dan sekutu.

Baca juga: Tempat Berburu Foto-foto Instagramable Terbaru di Bekasi

Dikutip dari Tribun Jakarta, masyarakat sekitar juga kerap menyebutnya sebagai Tugu Patal. Menurut Sejarawan Ali Anwar, sebutan itu digunakan lantaran letak tugu yang dibangun pada tahun 1949 itu berdekatan dengan pabrik pemintalan benang bernama Patal.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com