Pagoda Tian Ti terletak di Jalan Sukolilo No.100, Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Surabaya atau berada di kawasan Pantai Ria Kenjeran.
Dikutip dari laman Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, bangunan pagoda kental dengan nuansa arsitektur China.
Baca juga: 6 Tempat Glamping di Jawa Timur, Pas untuk Akhir Pekan
Selain Pagoda Tian Ti, pengunjung juga bisa menikmati fasilitas wisata lainnya di Kenpark.
Tempat wisata Surabaya lainnya yang bisa disinggahi di kawasan Kenpark adalah Kelenteng Sanggar Agung.
Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, kelenteng yang juga dikenal dengan nama Kelenteng Hong San Tang ini berdiri tahun 1999 dan menjadi tempat ibadah umat Tri Dharma.
Baca juga: Itinerary Seharian Jelajah Wisata Alam di Lumajang, Jawa Timur
Salah satu daya tariknya adalah patung Dewi Kwan Im setinggi 20 meter yang berdiri menjulang di tepi laut.
Patung Buddha Empat Rupa berlokasi di Jalan Pantai Ria Kenjeran No.8, Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, Surabaya.
Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, patung yang diresmikan pada 9 November 2004 ini menampilkan empat wajah yang menghadap ke berbagai arah.
Wajah paling depan menghadap lurus dengan tangan memegang tasbih.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Mataram Kuno, Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah
Empat wajah tersebut mewakili empat sifat baik Buddha, yakni pengasih, murah hati, adil, dan meditatif.
Posisi patung yang dikelilingi pepohonan rindang membuatnya kian tampak indah, termasuk jika hendak diabadikan dengan kamera.
Lokasi makam Sunan Ampel ada di Jalan Petukangan J, Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Sunan Ampel adalah dewan Wali Songo tertua dengan peranan yang besar dalam pengembangan dakwah Islam di Jawa dan tempat lain di Indonesia.
Umumnya, mereka yang datang mengunjungi Masjid Ampel juga berziarah ke makam ini.
Baca juga: Ziarah dan Berbelanja di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel
Tak hanya peziarah dari dalam negeri, tetapi banyak pula wisatawan mancanegara yang datang dari negara-negara seperti China, Perancis, Belanda, Italia, Malaysia, Arab Saudi, Brunei Darussalam, dan lainnya.
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria terletak di Jalan Kepanjen No.4-6, Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Surabaya. Hal itu pula yang membuat banyak orang menyebutnya dengan Gereja Kepanjen.
Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, gereja dengan bangunan bergaya arsitektur Eropa ini adalah bangunan cagar budaya yang dibangun pada tahun 1899.
Baca juga: 5 Aktivitas Seru di Taman Suroboyo Jawa Timur dan Sekitarnya
Arsitek perancangnya adalah Westmaas dari Belanda dan Muljono Widjosastro dari Indonesia.
Selain karena arsitekturnya, gereja ini punya kesan megah yang begitu kuat karena faktor lain, seperti pilar-pilarnya yang menjulang setinggi 12 meter dan jendela-hendela besar dengan kaca mozaik warna-warni bergambar perjalanan Kristus dan murid-muridnya.
Masjid bergaya arsitektur khas China ini berlokasi di Jalan Gading No.2, Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Dikutip dari Kompas.com, masjid ini diresmjkan pada 2+ Mei 2003, bertepatan dengan pemberian penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai masjid pertama dengan arsitektur khas China.
Baca juga: Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Wujud Akulturasi Arab dan Tionghoa
Nama masjid terinspirasi dari sosok Laksamana Cheng Hoo, seorang muslim taat dari China.
Arsitektur masjid ini juga terinspirasi dari bangunan Masjid Niujie di Beijing, China.