Masjid ini berlokasi di Jalan Petukangan I, Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Masjid yang berdiri di lahan seluas 120x180 meter persegi itu didirikan pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel dibantu oleh beberapa sahabat karibnya, seperti dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Sejak 1972, Pemerintah Kota Surabaya menetapkan kawasan Masjid Agung Sunan Ampel sebagai destinasi wisata religi.
Baca juga: Masjid Sunan Ampel di Surabaya, Wisata Religi yang Pikat Turis Asing
Kawasan masjid biasanya selalu lebih ramai selama bulan Ramadhan.
Pengunjungnya bisa mencapai rata-rata 2.000 orang per hari dan semakin ramai pada malam ganjil di akhir bulan Ramadhan. Pada waktu tersebut, pengunjung bisa berjumlah 10.000-20.000 orang.
Patung Arca Joko Dolog dapat ditemui jika mampir ke Jalan Taman Apsari, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, arca ini merupakan peninggalan Kerajaan Singosari dan merupakan wujud raja terakhir kerajaan, yakni Raja Kertanegara.
Baca juga: Menyusuri Sungai Maron di Pacitan, Sungai Amazon ala Jawa Timur
Arca Joko Dolog diphat sekitar tiga tahun sebelum Kertanegara meninggal karena dibunuh.
Patung dengan wujud seseorang berkepala gundul itu dibuat dalam posisi duduk dan bersikap Bhumisparsa mudra, artinya melambangkan pemanggilan bumi sebagai saksi, dengan tangan kiri diletakkan di atas pangkuan sementara tangan kanan menelungkup di atas lutut.
Lokasi museum ini ada di Jalan Garuda No.1, Krembangan Selatan, Kecamatan rembangan, Surabaya.
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, pengunjung museum bisa mempelajari sejarah sistem perbankan di Indonesia.
Bangunannya terdiri dari tiga lantai dan berdiri di atas lahan seluas 1.000 meter persegi.
Baca juga: Semboyan Kota Malang Jawa Timur beserta Makna dan Asal Usulnya
Terdapat tiga ruang di museum ini, yaitu Ruangan Koleksi Mata Uang Lama, Ruangan Koleksi dari Konservasi, dan Ruangan Koleksi Harta Budaya.
Benteng yang berlokasi di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya ini didirikan oleh pemerintah Belanda untuk mengantisipasi serangan militer dari laut.
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, destinasi wisata sejarah di Surabaya ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 71.876 meter persegi, dengan 11 bangunan yang memenuhi kriteria bangunan cagar budaya.
Baca juga: 25 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2022, Kobarkan Jiwa Nasionalisme
Pengunjung bisa menyaksikan ruangan dengan lubang-lubang kecil dan ventilasi untuk mengintai musuh yang masih dipertahankan hingga kini
Tugu Pahlawan berlokasi di Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Bubutan, Surabaya.
Tugu ini diresmikan oleh Presiden Ir Soekarno pada 10 November 1952 untuk mengenang perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia pada pertempuran 10 November 1945.
Selain tugu, dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, juga dibangun Museum 10 Nopember pada 10 November 1991.
Baca juga: 6 Taman di Surabaya, Tempat Liburan Murah Meriah
Museim tersebut dibangun untuk melengkapi fasilitas sejarah tugu ini. Lokasinya ada di bawah permukaan tanah area Kompleks Tugu Pahlawan.
Monumen Kapal Selam Surabaya berlokasi di Jalan Pemuda No.39, Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, monumen ini didirikan sebagai pengingat atas kebesaran Indonesia sebagai negara Bahari.
Baca juga: Cara Pesan Tiket Wisata Surabaya Lewat Online
Sebab, sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau, eksistensi Angkatan Laut adalah hal penting dan menjadi bagian dari jati diri bangsa.
Museum Pendidikan berlokasi di Jalan Genteng Kali No.10, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, museum yang diresmikan pada 25 November 2019 itu dibangun untuk melestarikan sejarah dan budaya bangsa.
Dulunya, museum tematik tersebut adalah bangunan Sekolah Taman Siswa.
Baca juga: 32 Tempat Wisata Malang Raya, Banyak Tempat Bernuansa Alam
Di sana, pengunjung bisa melihat aneka koleksi yang berkaitan dengan dunia pendidikan mulai dari masa pra-aksara hingga kemerdekaan.
Lokasi Museum 10 Nopember Pahlawan ada di Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Bubatan, Surabaya.
Museum yang diresmikan pada 19 Februari 2000 oleh Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid itu dibangun untuk melengkapi fasilitas sejarah Tugu Pahlawan.
Baca juga: Hari Pahlawan 10 November Apakah Tanggal Merah?
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, di museum tersebut, pengunjung dapat menemukan koleksi peninggalan masa penjajahan.
Ada pula beberapa ruangan untuk dijelajahi, seperti ruang diorama elektronik, auditorium, diorama, dan perpustakaan.
Museum Surabaya berlokasi di Jalan Tunjungan Nomor 1, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.
Dikutip dari situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, di tempat ini pengunjung bisa menyaksikan lebih dari 1.000 koleksi seputar perkembangan Kota Surabaya.
Baca juga: Tips Wisata Surabaya North Quay, Pilih Spot Terbaik untuk Lihat Sunset
Museum Surabaya menempati Gedung Siola, yang semula dibangun sebagai toserba pada 1877. Lalu, pada 3 Mei 2015 bangunan tersebut diresmikan sebagai museum.
Lokasi salah satu tempat wisata Surabaya ini ada diJalan Indragiri Nomor 6, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, Museum Olahraga dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada atlet-atlet Surabaya yang berprestasi di ajang internasional.
Baca juga: 7 Pilihan Aktivitas di Alun-alun Surabaya yang Viral
Di sana, pengunjung bisa menemukan koleksi medali asli yang disumbanhkan oleh para atlet asal Surabaya, serta alat-alat terkait berbagai cabang olahraga.
Lokasi salah satu tempat wisata Surabaya ini ada diJalan Indragiri Nomor 6, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya, Museum Olahraga dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada atlet-atlet Surabaya yang berprestasi di ajang internasional.
Baca juga: 7 Pilihan Aktivitas di Alun-alun Surabaya yang Viral
Di sana, pengunjung bisa menemukan koleksi medali asli yang disumbanhkan oleh para atlet asal Surabaya, serta alat-alat terkait berbagai cabang olahraga.
Lokasi museum ini ada di Jalan Bubutan Nomor 85-87, Kecamatan Bubutan, Surabaya.
Menurut situs Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, museum yang diresmikan pada November 2017 ini memuat sekitar 328 koleksi milik Dr Soetomo, salah satu tokoh pendiri organisasi Boedi Oetomo.
Baca juga: Daftar Bus Jakarta-Surabaya, beserta Harga dan Pilihan Kelasnya
Koleksi tersebut antara lain alat-alat kesehatan, berbagai dokumentasi, dan makam Dr Soetomo.
Museum House of Sampoerna berlokasi di Taman Sampoerna No.6, Krembangan Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya.
Dikutip dari Kompas.com, bangunan megah bergaya arsitektur khas kolonial Belanda ini dibangun pada tahun 1862. Saat itu, bangunan ini merupakan panti asuhan putra yang dikelola oleh Pemerintah Belanda.
Namun, bangunan dengan empat pilar penyangga besar ini kemudian dibeli oleh pendiri Sampoerna, Liem Seeng Tee pada tahun 1932 untuk dijadikan tempat produksi rokok Sampoerna.
Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan di Museum House of Sampoerna Surabaya
Di sana, pengunnung dapat mempelajari sejarah rokok kretek secara lebih mendalam, berfoto di sudut-sudut antiknya, membeli suvenir, hingga keliling Surabaya menggunakan bus yang terparkir di halamannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.