KOMPAS.com - Setidaknya tercatat 24 hotel di kawasan Bali Selatan, tepatnya di sekitar area ITDC Nusa Dua dan Jimbaran, penuh dipesan atau fully booked jelang Presidensi G20.
Kebanyakan hotel diisi oleh para delegasi yang berpartisipasi dalam perhelatan tersebut.
"Terkait okupansi hotel, yang jelas 24 hotel yang digunakan oleh delegasi G20 sudah fully booked, sudah diblok oleh masing-masing delegasi G20," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya kepada Kompas.com, Rabu (9/11/2022).
Baca juga:
Situasi tersebut juga berpengaruh pada hotel-hotel di luar ITDC Nusa Dua.
Sebab, banyak wisatawan yang harus beralih ke daerah lain untuk memesan kamar hotel, khususnya mereka yang berencana berada di Bali saat periode Presidensi G20 pada 15-16 November 2022.
Beberapa daerah lain di Bali Selatan yang ikut kecipratan pengujung seperti Kuta, Seminyak, Canggu, dan Sanur.
Bahkan, sebagian wisatawan juga mencari penginapan di Ubud.
Baca juga: 54 Tempat Wisata di Bali Tengah, Banyak Destinasi Alam Terbuka
Meski demikian, Rai mengatakan, di daerah-daerah tersebut masih ada kamar tersedia.
"Itu daerah yang masih available, masih ada kamar yang tersedia kalau wisatawan ingin berlibur ke Bali saat periode Presidensi G20," ujar dia.
Sementara itu, Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa menyebut daerah-daerah di timur atau utara Bali masih cukup tersedia bagi wisatawan yang mencari penginapan pada periode Presidensi G20.
Baca juga: 30 Tempat Wisata di Bali Barat, Jelajahi Pantai yang Masih Asri
Beberapa di antaranya seperti seperti Sidemen, Candidasa, Amed, dan Tulamben.
Sementara di utara seperti Singaraja, Lovina, Pemuteran, dan Munduk.
"Itu banyak pilihan yang tersedia bagi wisatwan yang kesulitan mencari kamar hingga akhir November nanti," terang Wayan.
Meningkatnya tingkat keterisian hotel atau okupansi hotel di Bali juga berdampak pada tarif yang ikut naik di sejumlah hotel.
Dikutip dari Tribun Bali, hal itu diakui salah satunya oleh Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Perry Markus.
Baca juga: 9 Tempat Wisata di Kuta Selatan Bali, Bisa Jalan di Bawah Laut
Sebab, kata dia, tarif kamar hotel adalah angka yang dinamis sesuai kondisi.
"Di saat okupansi tinggi dan hotel mulai penuh pasti orang rebutan mau cari. Itu hukum pasar dan pasti harga naik," kata Perry mengutip Tribun Bali, Rabu (09/11/2022).
Namun, ia enggan menyebutkan rata-rata kenaikan tarif sewa kamar hotel. Sebab, hal itu bergantung pada masing-masing akomodasi, termasuk dipengaruhi faktor seperti fasilitas dan lokasi.
Baca juga: 6 Pantai di Bali Barat, Asri dan Belum Banyak Dikunjungi
Namun, ia menyebutkan beberapa hotel di luar kawasan Nusa Dua yang semula dibanderol Rp 1 juta lebih per malam, kini menjadi sekitar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta.
"Tergantung tempat dan lokasinya. Kami tidak bisa patok karena setiap hotel berbeda. Kalau untuk delegasi bisa Rp 4 juta sampai Rp 5 juta per malam," tuturnya.
View this post on Instagram
Sebagai informasi, kini okupansi hotel di luar venue G20 sudah mencapai sekitar 60 persen. PHRI Bali memperkirakan okupansi akan terus naik karena delegasi akan terus bertambah jelang hari pelaksanaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.