KOMPAS.com - Kota Surakarta kerap disebut dengan nama Solo oleh sebagian masyarakat.
Kota yang berada di Jawa Tengah ini merupakan kota budaya yang banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Lantas, kenapa Surakarta disebut Solo? Ternyata, ada sejarah panjang di balik nama Surakarta dan Solo tersebut.
Simak penjelasan beserta sejarahnya seperti dirangkum Kompas.com berikut ini.
Baca juga: Jelajah Sungai Bengawan Solo Naik Kapal Naga di Taman Sunan Jogo Kali Surakarta
Baca juga: Apa Perbedaan Solo dan Surakarta? Berikut Penjelasannya
Pengamat Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Dr. Bani Sudardi menjelaskan nama lengkap kota Surakarta adalah Surakarta Hadiningrat.
Nama Surakarta Hadiningrat diberikan pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Islam.
Bani menjelaskan, pusat pemerintahan kerajaan Mataram Islam dipindahkan dari Kartasura ke Surakarta atas perintah Pakubuwono II karena sebuah peristiwa pemberontakan
“Pakubuwono menganggap kerajaan di Kartasura sudah tidak bertuah, sehingga kemudain dipindahkan ke arah timur yaitu di pinggir (sungai) Bengawan Solo,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, dikutip Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Masjid Agung Surakarta, Saksi Berdirinya Keraton Surakarta
Baca juga: Beda Gamelan Gaya Yogyakarta dan Surakarta, Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia
Mengutip Kompas.com (3/7/2021), pada 1743 terjadi peristiwa Geger Pecinan yang berdampak pada kehancuran Keraton Kartasura.
Peristiwa tersebut dipicu oleh pemberontakan etnis Tionghoa lantaran Pakubuwono II, yang kala itu memimpin Keraton Kartasura, dinilai berpihak kepada Belanda.
Kemudian, Pakubuwono II memerintahkan pemindahan keraton dari Kartasura ke Desa Sala. Desa Sala dipilih karena beberapa faktor, tetapi utamanya karena posisinya yang dekat dengan Sungai Bengawan Solo.
View this post on Instagram
Secara resmi, Keraton Surakarta di Desa Sala mulai ditempati pada 17 Februari 1745, meskipun pembangunannya belum selesai sepenuhnya.
Setelah peristiwa yang dikenal sebagai bedol keraton ini, wilayah Desa Sala berkembang pesat hingga menjadi kota seperti saat ini.