Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Tari Pendet, Tarian untuk Sambut Delegasi KTT G20

Kompas.com - 10/11/2022, 22:24 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

3. Salah satu tarian paling tua 

Dari semua jenis tarian tradisional Bali, ternyata Tari Pendet merupakan salah satu tarian yang paling tua. Tarian ini sudah ada sejak tahun 1950, seperti dikutip dari laman Gramedia.

Sejumlah tarian tradisional Bali lainnya meliputi Tari Kecak, Tari Barong, Tari Legong, Tari Puspanjali, Tari Trunajaya, dan sebagainya.  

Baca juga: Spot Selfie Enjung Galuh di Tanah Lot Dipercantik Jelang G20

Tari Pendet dipentaskan dalam acara Perayaan Saraswati terbesar di Taman Pairi Daiza, Belgia pada 2 Mei 2015.MADE AGUS WARDANA Tari Pendet dipentaskan dalam acara Perayaan Saraswati terbesar di Taman Pairi Daiza, Belgia pada 2 Mei 2015.

4. Pembukaan Asian Games 1962

Jauh sebelum KTT G20 2022, ternyata Tari Pendet pernah dipentaskan di panggung internasional. 

Pada 1962, Tari Pendet dipersembahkan dalam pembukaan Asian Games yang keempat. Pesta olahraga kawasan Asia itu dibuka langsung oleh Presiden Soekarno.

5. Klaim sepihak Malaysia 

Keindahan Tari Pendet sempat menjadi polemik antara Indonesia dan Malaysia. Negara tetangga tersebut pernah mengklaim secara sepihak Tari Pendet sebagai kesenian asli Malaysia. 

Baca juga: Produk Halal Khas Indonesia Hadir di KTT G20 di Bali

Polemik klaim sepihak Tari Pendet tersebut terjadi pada 2009 lalu. Namun, polemik kedua negara berhasil diselesaikan pada tahun yang sama. 

Catatan Kompas.com (18/9/2009), pihak Malaysia akhirnya menyatakan bahwa Tari Pendet adalah kesenian asli Indonesia. 

“Dalam kasus tari pendet, kami setuju bahwa itu milik Indonesia. Pemerintah dan rakyat Malaysia tidak pernah mengklaim sebagai milik,” ujar Datuk Anifah, yang kala itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Malaysia. 

Baca juga: Jelang KTT G20, Keterisian Kamar Hotel di Bali Capai 70 Persen

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com