Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Reservasi Hotel di DIY Sisi Barat Naik berkat Bandara YIA

Kompas.com - 12/11/2022, 14:15 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Deddy Pranowo Eryono mengatakan, saat ini terjadi pergeseran tren pemesanan hotel.

Reservasi tertinggi memang berada di kawasan tengah DIY karena dekat Malioboro. Kondisi ini sudah berlangsung lama.

Namun, menurut dia, tren yang berbeda ditunjukkan di sisi barat DIY yang mengalami kenaikan jumlah pemesanan hotel pada beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Bandara YIA Kulon Progo Layani Penerbangan Kuala Lumpur-Yogyakarta PP

"Dulu barat kalah sama timur. Sekarang, reservasi ke barat dan tengah sudah biasa (penuh)," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (12/11/2022).

Deddy menduga pergeseran ini dikarenakan Kabupaten Kulon Progo memiliki Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA).

Reservasi hotel tidak terdampak kenaikan kasus Covid-19

Secara keseluruhan, angka reservasi hotel di DIY tidak mengalami penurunan walaupun kasus Covid-19 di DIY sedang mengalami kenaikan.

"Enggak ada pengaruhnya. Yang sudah DP tetap jalan. Belum ada cancel, semoga enggak ada," tutur Deddy.

Baca juga: Scoot Layani Rute Yogyakarta-Singapura PP dari Bandara YIA

Dengan kenaikan kasus Covid-19, PHRI DIY meminta anggotanya untuk kembali memperketat penerapan protokol kesehatan di hotel dan restauran seperti saat awal Covid-19.

"Perketat lagi prokesnya seperti semula, jangan sampai lonjakan ini mempengaruhi perekonomian kita. Kita jalan dengan prokes, ekonomi jalan dengan menjaga kesehatan," kata dia.

Menurutnya dengan memiliki pengalaman selama dua tahun menghadapi Covid-19, industri pariwisata di DIY tidak terpuruk dengan cara memperketat protokol kesehatan.

Tugu Jogja setelah renovasi.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tugu Jogja setelah renovasi.

"Kami berharap ekonomi tetap jalan kesehatan juga tetap jalan karena kita enggak mau ndeprok (terpuruk) lagi semuanya jalan," kata dia.

Jika industri pariwisata terpuruk lagi, menurut Deddy, hal itu akan menimbulkan efek domino yang cukup berat karena juga memengaruhi industri makanan dan UMKM.

Pastikan Malioboro tak ditutup saat Nataru

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, saat ini pihaknya sedang membahas mekanisme pencegahan penularan Covid-19 jelang libur akhir tahun.

"Kita sedang memformulasikan itu karena di akhir tahun libur Natal tahun baru, pasti akan ada potensi untuk Malioboro menjadi lebih padat," ujar dia.

Dia memastikan pada libur akhir tahun Malioboro tidak dilakukan penutupan dan hanya ada upaya pengendalian kerumunan.

Baca juga: Wisatawan Diupayakan Tidak Numpuk di Malioboro Saat Libur Nataru

Terkait kenaikan kasus Covid-19, dia berharap masyarakat Kota Yogyakarta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan minimal memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Disinggung soal pengawasan di lokasi wisata saat ini, Pemkot Yogyakarta sedang membahas cara yang paling efektif digunakan untuk mencegah penularan Covid-19.

Pembahasan tersebut terutama untuk kawasan Malioboro sebagai daya tarik wisata saat akhir tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com