Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malioboro Ditata Lagi, Pedagang di Sirip Jalan Perwakilan Diminta Pindah

Kompas.com - 12/11/2022, 15:35 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pedagang di sekitar Jalan Malioboro kembali diminta mengosongkan lokasi.

Kali ini, pedagang yang diminta pindah adalah mereka yang berada di sirip Malioboro, tepatnya Jalan Perwakilan. Mereka diminta mengosongkan lokasi hingga akhir Desember 2022.

Pemindahan pedagang di Jalan Perwakilan merupakan dampak dari Pembangunan Jogja Plan Gallery (JPG).

Baca juga: Wisatawan Diupayakan Tidak Numpuk di Malioboro Saat Libur Nataru

Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) Adi Kusuma Putra Suryawan menjelaskan pada tanggal 24 Oktober 2022, pihaknya menerima surat sosialisasi dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru).

"Isi surat sosialisasi bahwasanya Dispertaru didawuh keraton Yogyakarta untuk melakukan pengosongan toko sisi utara sepanjang jalan perwakilan," kata Adi.

Ia melanjutkan, sampai sekarang pihaknya belum tahu lokasi tersebyt akan digunakan untuk apa.

Minta perpanjangan waktu dan tempat relokasi

Adi menyampaikan, pihaknya siap untuk mendukung program pemerintah. Namun, pihaknya meminta perpanjangan waktu setidaknya sampai dirinya dan rekan-rekan mendapatkan lokasi lain.

Selain itu FKKP juga meminta agar pemerintah hadir untuk memberi solusi minimal memberikan tempat untuk relokasi.

Jalan Malioboro dipadati oleh para wisatawan yang berlibur saat liburan Lebaran, Jumat (6/5/2022).Kompas.com/Wisang Seto Pangaribowo Jalan Malioboro dipadati oleh para wisatawan yang berlibur saat liburan Lebaran, Jumat (6/5/2022).

Adi meminta pedagang-pedagang di Jalan Perwakilan agar diberi wadah, seperti pedagang kami lima (PKL) Malioboro di Teras Malioboro satu maupun dua.

Adapun total pedagang yang tergabung dalam FKKP sebanyak 21 pedagang dan 4 orang di antaranya menempati rumah pribadi.

"Jadi kita hanya diberikan waktu, ya mungkin 2 bulan. Kalau kita ambilnya di paling akhir, kalau itu bisa juga sebulan. Itu yang membuat kami, kok mendadak dan kami belum ada persiapan apa pun," ucapnya.

Baca juga: 18 Tempat Wisata Malioboro dan Sekitarnya, Cukup Jalan Kaki

Adi menyampaikan, para pedagang sudah lama menempati Jalan Perwakilan dan sudah turun temurun membuka usaha di Jalan Perwakilan. Bahkan, menurutnya Jalan Perwakilan merupakan cikal bakal Malioboro.

"Kami ada di situ saya sendiri itu turun temurun dari kakek saya. Kami sudah berjualan di situ walaupun dulu itu kami PKL. Akhirnya ketika PKL dipindah kami pindah ke ruko ke dalam," ungkapnya.

Malioboro jadi kawasan pedestrian

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji memenjabarkan bahwa Malioboro akan jadi daerah pedestrian, sehingga dibangun pintu masuk ke Jogja Plan Gallery (JPG) melalui sirip Malioboro, yakni Jalan Perwakilan.

Ilustrasi Malioboro, Yogyakarta.UNSPLASH/FARHAN ABAS Ilustrasi Malioboro, Yogyakarta.

Ia menambahkan dalam pembangunan JPG, Pemda DIY akan melakukan beberapa hal terlebih dahulu. Pertama yakni menyiapkan lokasi bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati Teras Malioboro (TM) 2, dilanjutkan memindah DPRD DIY.

"Untuk pelaksanaannya kan kita harus siap dulu menyiapkan TM 2 itu kan belum ada lokasinya kita baru nyicil tanah. Gedung DPRD DIY rencananya dipindah ke Jalan Kenari, kita siapkan kan barupada tahun 2024," kata dia, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Wisata Edukasi Roasting Kopi di Malioboro Yogyakarta, Nikmatnya Aroma Kopi

Bagi para pedagang yang menempati Jalan Perwakilan jika tidak setuju dapat berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com