Desa Penglipuran juga memiliki kuliner khas yang unik, loloh cemcem dan tipat cantok.
Loloh cemcem adalah minuman yang dibuat secara tradisional, terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing dan berkhasiat untuk melancarkan pencernaan.
Baca juga: 2.500 Penjor Akan Menyambut Delegasi KTT G20 di Bali, Ini Maknanya
Sementara tipat cantok adalah makanan berat yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus kemudian disajikan bersama bumbu kacang.
Desa Penglipuran menerima kehadiran para wisatawan, termasuk yang ingin menginap di rumah-rumah mereka.
Jika ingin mempelajari budaya di Desa Penglipuran, bermalam di sana tentu memungkinkanmu untuk mengeksplorasi lebih dalam.
Baca juga: Lotus Pond di GWK Bali, Lokasi Jamuan Makan Malam KTT G20
Di Desa Penglipuran, terdapat hutan bambu seluas 45 hektar atau mencapai sekitar 40 persen dari total luas desa.
Hutan tersebut dilestarikan sebagai bentuk warisan dari para leluhur serta untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Masyarakat Penglipuran juga meyakini bahwa hutan bambu tersebut adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka.
Baca juga: Mengenal Pinandita, Pemuka Agama Hindu yang Doakan Kesuksesan KTT G20
Secara fungsi, hutan bambu di Desa Penglipuran juga merupakan kawasan resapan air. Itulah mengapa, hutan bambu ini juga disebut sebagai hutan pelindung desa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.