KOMPAS.com - Pariwisata berkelanjutan menjadi tren baru dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dunia di Indonesia.
Tren ini dinilai selaras dengan Tri Hita karana, falsafah hidup masyarakat Bali yang merupakan konsep dan ajaran dalam agama Hindu, seperti disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga:
"Pengembangan pariwisata berkelanjutan selaras dengan falsafah hidup masyarakat Bali yaitu Tri Hita Karana yang merupakan konsep dan ajaran dalam agama Hindu tentang tiga sub-sistem utama yaitu Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan," ujar Sandiaga dalam Tri Hita Karana (THK) Forum di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (13/11/2022).
Untuk diketahui, Parhyangan merupakan hubungan manusia dengan Tuhan yang dapat diartikan sama dengan pola pikir, konsep, atau nilai.
Baca juga: Pura Sakenan, Tempat Ibadah yang Dikunjungi Delegasi G20 di Bali
Sementara itu, Pawongan artinya adalah hubungan manusia dengan sesamanya sebagai elemen sosial, sedangkan Palemahan yaitu hubungan manusia dengan alam sekitar sama dengan elemen artefak.
Ajaran ini juga menitikberatkan pada upaya bagi sesama agar bisa hidup berdampingan, saling bertegur sapa satu dengan yang lain, tidak ada riak-riak kebencian, penuh toleransi, dan penuh rasa damai.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.