KOMPAS.com - Kain endek merupakan tenun tradisional Bali yang menjadi salah satu suvenir resmi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Kain endek tersebut dikombinasikan dengan kain goni atau jute, menjadi dompet mini (mini purse).
Suvenir berbahan dasar kain endek itu diproduksi oleh UMUM lokal bernama EthneeQ.
Baca juga: Mengenal Makna Motif Batik yang Dipakai Para Menteri Saat G20
KTT G20 yang diselenggarakan di Bali sekaligus menjadi ajang bagi budaya Indonesia, khususnya Bali untuk mendunia. Tak terkecuali kain endek.
Dalam sebuah kesempatan, Ibu Negara, Iriana Jokowi ikut mengenalkan kain endek kepada Ibu Negara Republik Korea, Kim Keon-hee pada Senin (14/11/2022), seperti dikutip dari Kompas.com (15/11/2022).
Baca juga: Lotus Pond, Landmark Terbesar GWK Pilihan Jokowi untuk Menjamu Delegasi KTT G20
Lantas, apa saja keistimewaan kain endek? Berikut faktanya seperti dihimpun Kompas.com.
Kata endek berasal dari kata gendekan atau ngendek, yang berarti diam atau tetap, serta tidak berubah warna, seperti dikutip dari Kompas.com (25/9/2022).
Filosofi maknanya adalah dalam proses pembuatan benang diikat sehingga saat dicelup warnanya tetap atau tidak berubah. Masyarakat Bali menyebutnya sebagai ngendek.
Baca juga: The Apurva Kempinski Bali, Tempat Jokowi Bertemu Biden Jelang KTT G20
Oleh karenanya, kain endek juga dikenal sebagai tenun ikat Bali.
Pembuatan kain endek dapat dijumpai di sejumlah wilayah, antara lain Kabupaten Karangasem, Klungkung, Gianyar, Buleleng, dan Denpasar. Sementara itu, kain endek Bali telah dikenal sejak abad ke-16.
Baca juga: 8 Hotel Mewah di Bali yang Disiapkan untuk Delegasi G20
Foto dirilis Rabu (6/5/2020), memperlihatkan perajin kain endek tradisional melakukan proses pewarnaan motif pada benang di Bali. Usaha pertenunan kain endek yang sempat melorot mulai dibangkitkan kembali seiring dengan target pemerintah dalam memajukan sektor UMKM sekaligus upaya pelestarian budaya.
Pembuatan kain endek memakan waktu hingga satu bulan, karena melalui proses panjang, serta manual menggunakan tangan alias handmade.
Seperti disampaikan sebelumnya, kain endek Bali dibuat dengan sistem tenun ikat.
Proses pembuatan kain endek diawali dengan pemintalan benang. Kemudian, dilanjutkan dengan pembuatan motif dengan cara mengikat benang menggunakan tali rafia.
Baca juga: 6 Fakta Desa Penglipuran Bali, Akan Dikunjungi Delegasi G20
Kemudian, benang-benang tersebut dicelupkan ke dalam zat pewarna berkali-kali sesuai dengan banyaknya warna pada motif.
Selanjutnya, benang diangkat, dikeringkan, dan dipisah sesuai pola. Lalu, benang ditenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
View this post on Instagram
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.