Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kain Endek yang Jadi Salah Satu Suvenir Resmi G20 

Kompas.com - 15/11/2022, 16:59 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Kain endek merupakan tenun tradisional Bali yang menjadi salah satu suvenir resmi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Kain endek tersebut dikombinasikan dengan kain goni atau jute, menjadi dompet mini (mini purse). 

Suvenir berbahan dasar kain endek itu diproduksi oleh UMUM lokal bernama EthneeQ. 

Baca juga: Mengenal Makna Motif Batik yang Dipakai Para Menteri Saat G20

KTT G20 yang diselenggarakan di Bali sekaligus menjadi ajang bagi budaya Indonesia, khususnya Bali untuk mendunia. Tak terkecuali kain endek. 

Dalam sebuah kesempatan, Ibu Negara, Iriana Jokowi ikut mengenalkan kain endek kepada Ibu Negara Republik Korea, Kim Keon-hee pada Senin (14/11/2022), seperti dikutip dari Kompas.com (15/11/2022). 

Baca juga: Lotus Pond, Landmark Terbesar GWK Pilihan Jokowi untuk Menjamu Delegasi KTT G20

Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat minum teh bersama Ibu Negara Korea Selatan (Korsel) Madam Kim Keon-hee, di Hotel The Apurva Kempinski, Bali, pada Senin (14/11/2022).dok.Sekretariat Presiden Ibu Negara Iriana Joko Widodo saat minum teh bersama Ibu Negara Korea Selatan (Korsel) Madam Kim Keon-hee, di Hotel The Apurva Kempinski, Bali, pada Senin (14/11/2022).

Fakta kain endek Bali

Lantas, apa saja keistimewaan kain endek? Berikut faktanya seperti dihimpun Kompas.com

1. Makna kain Endek 

Kata endek berasal dari kata gendekan atau ngendek, yang berarti diam atau tetap, serta tidak berubah warna, seperti dikutip dari Kompas.com (25/9/2022). 

Filosofi maknanya adalah dalam proses pembuatan benang diikat sehingga saat dicelup warnanya tetap atau tidak berubah. Masyarakat Bali menyebutnya sebagai ngendek.

Baca juga: The Apurva Kempinski Bali, Tempat Jokowi Bertemu Biden Jelang KTT G20

Oleh karenanya, kain endek juga dikenal sebagai tenun ikat Bali. 

Pembuatan kain endek dapat dijumpai di sejumlah wilayah, antara lain Kabupaten Karangasem, Klungkung, Gianyar, Buleleng, dan Denpasar. Sementara itu, kain endek Bali telah dikenal sejak abad ke-16. 

Baca juga: 8 Hotel Mewah di Bali yang Disiapkan untuk Delegasi G20

Foto dirilis Rabu (6/5/2020), memperlihatkan perajin kain endek tradisional melakukan proses pewarnaan motif pada benang di Bali. Usaha pertenunan kain endek yang sempat melorot mulai dibangkitkan kembali seiring dengan target pemerintah dalam memajukan sektor UMKM sekaligus upaya pelestarian budaya.ANTARA FOTO/NYOMAN HENDRA WIBOWO Foto dirilis Rabu (6/5/2020), memperlihatkan perajin kain endek tradisional melakukan proses pewarnaan motif pada benang di Bali. Usaha pertenunan kain endek yang sempat melorot mulai dibangkitkan kembali seiring dengan target pemerintah dalam memajukan sektor UMKM sekaligus upaya pelestarian budaya.

2. Lama pembuatan satu bulan 

Pembuatan kain endek memakan waktu hingga satu bulan, karena melalui proses panjang, serta manual menggunakan tangan alias handmade. 

Seperti disampaikan sebelumnya, kain endek Bali dibuat dengan sistem tenun ikat. 

Proses pembuatan kain endek diawali dengan pemintalan benang. Kemudian, dilanjutkan dengan pembuatan motif dengan cara mengikat benang menggunakan tali rafia. 

Baca juga: 6 Fakta Desa Penglipuran Bali, Akan Dikunjungi Delegasi G20

Kemudian, benang-benang tersebut dicelupkan ke dalam zat pewarna berkali-kali sesuai dengan banyaknya warna pada motif. 

Selanjutnya, benang diangkat, dikeringkan, dan dipisah sesuai pola. Lalu, benang ditenun menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Foto dirilis Rabu (6/5/2020), memperlihatkan perajin kain endek tradisional mengikat benang sesuai motif sebelum proses pewarnaan di Bali. Usaha pertenunan kain endek yang sempat melorot mulai dibangkitkan kembali seiring dengan target pemerintah dalam memajukan sektor UMKM sekaligus upaya pelestarian budaya.ANTARA FOTO/NYOMAN HENDRA WIBOWO Foto dirilis Rabu (6/5/2020), memperlihatkan perajin kain endek tradisional mengikat benang sesuai motif sebelum proses pewarnaan di Bali. Usaha pertenunan kain endek yang sempat melorot mulai dibangkitkan kembali seiring dengan target pemerintah dalam memajukan sektor UMKM sekaligus upaya pelestarian budaya.

3. Beragam motif

Kain endek memiliki sejumlah motif meliputi geometris, flora, fauna, dekoratif, dan figuratif. Motif geometris merupakan motif tertua yang merupakan simbol masyarakat Bali.

Sementara, motif flora menggunakan bentuk tumbuhan dengan tampilan yang cenderung rapat dan harmonis. Untuk motif fauna menggunakan bentuk hewan darat, laut, maupun udara. 

Baca juga: Pura Sakenan, Tempat Ibadah yang Dikunjungi Delegasi G20 di Bali

Biasanya, motif figuratif mengambil tokoh manusia atau pewayangan yang digambarkan lebih sederhana. Sedangkan, motif-motif tersebut dapat digabungkan menjadi motif dekoratif.

4. Dipakai dalam koleksi Dior 

Kain Endek Bali digunakan oleh rumah mode Christian Dior untuk koleksi Spring/Summer 2021.Dokumen KBRI Perancis Kain Endek Bali digunakan oleh rumah mode Christian Dior untuk koleksi Spring/Summer 2021.

Nama kain Endek Bali sempat menjadi perbincangan internasional etalah rumah mode dunia, Christian Dior memakainya dalam koleksi Spring/Summer 2021.

Baca juga: Mengenal Pinandita, Pemuka Agama Hindu yang Doakan Kesuksesan KTT G20

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (1/10/2020), kreasi kain endek tersebut dipamerkan dalam ajang gelaran mode internasional, Paris Fashion Week pada September 2020 lalu.

Dari 86 desain koleksi terbaru Dior, ada sekitar sembilan kreasi yang menggunakan kain Endek Bali sebagai salah satu materialnya. 

Foto dirilis Rabu (6/5/2020), memperlihatkan perajin kain endek tradisional memisahkan benang sebelum masuk ke alat tenun di Bali. Usaha pertenunan kain endek yang sempat melorot mulai dibangkitkan kembali seiring dengan target pemerintah dalam memajukan sektor UMKM sekaligus upaya pelestarian budaya.ANTARA FOTO/NYOMAN HENDRA WIBOWO Foto dirilis Rabu (6/5/2020), memperlihatkan perajin kain endek tradisional memisahkan benang sebelum masuk ke alat tenun di Bali. Usaha pertenunan kain endek yang sempat melorot mulai dibangkitkan kembali seiring dengan target pemerintah dalam memajukan sektor UMKM sekaligus upaya pelestarian budaya.

5. Suvenir acara internasional

Kain endek sebagai suvenir acara bertaraf internasional ternyata bukan kali pertama. 

Mengutip Kompas.com (28/5/2022), kain endek Bali menjadi suvenir bagi delegasi negara dalam acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. 

Baca juga: GWK Bali Tutup Sementara hingga 15 November Jelang KTT G20

Ilustrasi salah satu model Garjita dari Ethneeq. Garjita menjadi salah satu suvenir resmi untuk KTT G20 di Bali.Dok. Ethneeq.com Ilustrasi salah satu model Garjita dari Ethneeq. Garjita menjadi salah satu suvenir resmi untuk KTT G20 di Bali.

GPDRR adalah pertemuan multi-stakeholders terbesar yang dikelola United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR).  Dalam perhelatan tersebut, tercatat ada sekitar 6.000 peserta yang hadir dari 138 negara. 

6. Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) 

Dengan beragam keistimewaannya, kain endek telah tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) untuk Bali, seperti dikutip dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual - Kementerian Hukum dan HAM 

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly mengatakan pencatatan KIK tersebut akan memberikan nilai tambah bagi sektor pariwisata Bali.

Baca juga: 5 Pantai Indah di Nusa Dua, Bisa Mampir di Sela KTT G20

“Pencatatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tapi juga sebagai potensi ekologi, kepariwisataan, sosial budaya, dan yang paling penting adalah untuk identitas bangsa,” ujarnya dikutip dari laman Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual - Kementerian Hukum dan HAM. 

Adapun kain endek dicatatkan sebagai KIK Bali bersama dengan kain songket.

Baca juga: 7 Fakta Tari Pendet, Tarian untuk Sambut Delegasi KTT G20

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com