KOMPAS.com - Saat menyaksikan umat Hindu yang tengah bersembahyang di tempat suci, mungkin wisatawan pernah melihat sosok berpakaian serba putih yang umumnya duduk di depan umat. Sosok tersebut dikenal sebagai pinandita atau pemangku.
Pinandita dikenal sebagai rohaniwan dalam agama Hindu yang berperan dalam melaksanakan upacara persembahyangan.
Baca juga: Mengenal Pinandita, Pemuka Agama Hindu yang Doakan Kesuksesan KTT G20
Lantas, apa itu pinandita dan siapa yang bisa menjadi pinandita? Simak faktanya berikut ini:
Dikutip dari laman resmi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), kata "pinandita" berasal dari kata "pandita" dengan sisipan "-in", serta bermakna orang yang disiapkan menjadi pandita.
Sementara itu, kata "pandita" bersumber dari bahasa Sansekerta yang diartikan sebagai pendeta atau brahmana.
Baca juga: Tri Hita Karana, Falsafah Hindu yang Sejalan dengan Wisata Berkelanjutan
Peran pinandita kerap dikaitkan dengan pandita, namun sesungguhnya keduanya memiliki perbedaan.
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (13/11/2022), berdasarkan ketetapan PHDI tahun 1968, pinandita bertugas membantu serta mewakili pandita.
Perbedaan keduanya adalah dari segi skala upacara. Pinandita umumnya melaksanakan upacara yang berskala kecil, serta tidak menggunakan alat pemujaan yang seperti yang digunakan oleh pandita.
Baca juga: Melukat, Tradisi Umat Hindu di Bali dan Wisata Spiritual
Menurut Ketua PHDI Provinsi Banten, Ida Bagus Alit Wiratmaja, seseorang yang ingin menjadi pinandita harus sehat secara jasmani dan rohani.
“Orang yang (ingin menjadi pinandita harus) memiliki jiwa pengabdian yang tulus ikhlas, berbudi luhur, bermoral baik, memiliki mental yang tinggi, serta memiliki jiwa yang tulus untuk selalu siap bekerja tanpa mengharapkan imbalan,” jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Upacara Potong Gigi dalam Agama Hindu?