Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Candi Borobudur, Warisan Budaya yang Pernah Terbengkalai 

Kompas.com - 19/11/2022, 16:16 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

Pemugaran candi 

Kondisi Candi Borobudur pada saat ditemukan mulanya berbeda jauh dengan kondisi saat ini. Oleh sebab itu, situs tersebut mengalami beberapa kali pemugaran. 

Adapun, pemugaran besar-besaran Candi Borobudur tercatat sebanyak dua kali, berdasarkan informasi dari Balai Konservasi Borobudur

Pemugaran pertama pada 1907-1911, dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah Hindia Belanda di bawah komando Van Erp. Pemerintah Hindia Belanda sepakat untuk menggelontorkan dana 48.000 gulden untuk pemugaran candi. 

Sedangkan, pemugaran kedua pada 1973 – 1983 dilakukan oleh Pemerintah Indonesia di bawah komando Soekmono. 

Baca juga: Asal-usul Nama Candi Borobudur, Ternyata Berasal dari Sejenis Tanaman

Candi Borobudur akan dijadikan kawasan green tourism. Dok. Kemenparekraf Candi Borobudur akan dijadikan kawasan green tourism.

Berdasarkan informasi dari situs Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada 1955 Pemerintah Indonesia mengajukan permintaan kepada UNESCO  guna membantu menangani masalah Candi Borobudur. 

Setelah dilakukan serangkaian penelitian, tenaga ahli UNESCO mendiagnosa bahwa Candi Borobudur menderita penyakit kanker batu yang berpotensi menghancurkan batu-batu candi secara perlahan.

Akhirnya, pada 1960, Borobudur dinyatakan dalam keadaan darurat, serta UNESCO terlibat lebih aktif dalam upaya pelestarian candi. 

Baca juga: 6 Keunikan Candi Borobudur, Dibangun dari 2 Juta Batu 

Pada 1971, dilakukan upaya penyelamatan Candi Borobudur secara besar-besaran, setelah UNESCO menyetujui pemberian bantuan pemugaran candi. 

Pada 23 Februari 1983, pemugaran Candi Borobudur dinyatakan selesai. Selanjutnya, Presiden Soeharto meresmikan pembukaan Candi Borobudur bagi masyarakat luas. 

Baca juga: Rute ke Candi Borobudur, Bisa Naik Transportasi Umum dan Kendaraan Pribadi

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan altar puja bakti perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2022 di pelataran kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu (14/5/2022). Perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE/2022 kembali diselenggarakan di Candi Borobudur setelah ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 dengan menerapkan pembatasan hanya sebanyak 1.200 peserta.ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan altar puja bakti perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2022 di pelataran kompleks Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jateng, Sabtu (14/5/2022). Perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE/2022 kembali diselenggarakan di Candi Borobudur setelah ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi COVID-19 dengan menerapkan pembatasan hanya sebanyak 1.200 peserta.

Menjadi Warisan Budaya Dunia 

UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia. UNESCO memberi nama situs ini Borobudur Temple Compounds. 

Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia bersama-sama dengan Candi Pawon dan Candi Mendut. Saat ini, Candi Borobudur masih kokoh berdiri, baik sebagai tempat wisata sejarah maupun tempat ibadah umat Buddha.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com