KOMPAS.com - Candi Prambanan merupakan komplek candi Hindu terbesar dan termegah di Indonesia. Lokasinya berada di Desa Prambanan yang berada di perbatasan dua wilayah yakni Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
Sejarah Candi Prambanan berkaitan dengan Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Medang yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8. Namun, pusat kerajaan pindah ke Jawa Timur sekitar abad ke-10.
Baca juga: 7 Hotel Dekat Candi Prambanan, Mulai Rp 100.000-an
Namun, masih ada masyarakat yang mengira bahwa sejarah Candi Prambanan berkaitan dengan legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Padahal, kisah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso tersebut merupakan dongeng dari masyarakat lokal.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Sejarah dan Legenda Candi Prambanan
Lantas, bagaimana sebetulnya sejarah Candi Prambanan? Berikut ulasannya seperti dirangkum Kompas.com.
Mengutip situs Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga saat ini belum diketahui secara pasti sosok di balik berdirinya Candi Prambanan.
Adapun sejarah Candi Prambanan yang tertulis saat ini, merupakan interpretasi atau penafsiran para ahli dari prasasti siwagrha yang berangka tahun 778 caka atau 856 masehi.
Baca juga: Harga Tiket Candi Prambanan 2022 dan Cara Beli Online
Ahli sejarah J.G de Casparis menafsirkan prasasti siwagrha tersebut. Casparis menafsirkan bahwa prasasti dalam siwagrha disebutkan seorang tokoh bernama Raja Jatiningrat, dari Kerajaan Mataram Kuno.
Sosok Raja Jatiningrat ini, diidentifikasikan sebagai Rakai Pikatan Dyah Saladu atau Rakai Pikatan. Oleh sebab itu, para ahli menduga pembangunan Candi Prambanan dimulai pada masa kepemimpinan Rakai Pikatan.
Baca juga: 5 Aktivitas Seru Campervan Nuvantara, Bisa Lihat Bintang di Prambanan
Rakai Pikatan adalah raja keenam Kerajaan Mataram Kuno yang berasal dari Wangsa Sanjaya. Rakai Pikatan memerintah sekitar tahun 840- 856 masehi.
Prasasti siwagrha juga menyebutkan bahwa ada pembangunan candi besar untuk memperingati kemenangan Rakai Pikatan, yang kemudian dikaitkan dengan Candi Prambanan.
Kemudian, pembangunan candi Hindu tersebut disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan Sri Maharaja Dyah Balitung Maha Sambu.
View this post on Instagram
Seperti disampaikan sebelumnya, pusat Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur sekitar abad ke-10. Hal ini menyebabkan bangunan Candi Prambanan sempat terbengkalai.
Mengutip laman Gramedia, Sir Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jenderal Inggris adalah sosok yang menemukan candi tersebut.
Meskipun Sir Thomas memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, namun reruntuhan candi ini tetap terbengkalai selama beberapa dekade.
Baca juga: Suwatu by Mil&Bay, Nuansa Bali dengan Pemandangan Candi Prambanan
Pada 1902-1903, seorang Belanda yaitu Theodoor van Erp memimpin pemugaran Candi Prambanan.
Pada 1918-1926, proses pemugaran dilanjutkan oleh Kantor Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah pimpinan P.J. Perquin. Kali ini, pemugaran dilakukan dengan lebih sistematis serta menurut kaidah arkeologi.
Pada 1931, proses pemugaran Candi Prambanan dilanjutkan oleh Ir. V.R. van Romondt. Kemudian, tugas pemugaran candi diberikan kepada putra Indonesia dan berlanjut sampai denan 1993.
Baca juga: Rekomendasi 7 Coffee Shop di Yogyakarta, Bisa Lihat Candi Prambanan
Foto dirilis Rabu (22/7/2020), memperlihatkan petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY menyemprotkan cairan disinfektan di batuan Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta. Pihak pengelola dan penyedia jasa wisata di Yogyakarta mencoba kembali bangkit dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan melakukan simulasi untuk membiasakan tatanan era adaptasi kebiasaan baru.
Pemugaran Candi Siwa yang merupakan candi utama, selesai pada 1953. Presiden Soekarno meresmikan Candi Prambanan bagi masyarakat umum.
Beberapa bagian candi telah dipugar menggunakan batu baru, karena banyak batu asli dicuri atau dipindahkan ke tempat lain.
Pada 1991, Candi Prambanan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.