Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Topeng Malang yang Unik, Pertunjukan Tanpa Adegan Kekerasan

Kompas.com - 23/11/2022, 20:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Ciri khas topeng Malang

Selain memiliki ciri khas anti-kekerasan dan menghargai perempuan, Hery menjelaskan bahwa komunitas wayang topeng di Malang masing-masing mempunyai ciri khas kedaerahannya tersendiri. 

"Antara topeng di wilayah selatan dengan wilayah timur itu agak berbeda. Kami bagian selatan, kecenderungannya gerakan lebih dinamis, karakter gagah lebih ditonjolkan. Kalau di Malang timur itu gerakannya lebih halus," tutur Hery. 

Selain itu, sambung dia, wayang topeng juga tersebar di sejumlah daerah Jawa Timur seperti Sumenep, Jombang, dan Situbondo. Bahkan, Malaysia dikatakan juga memiliki cerita tentang Panji yang ditampilkan dalam bentuk tari dan topeng. 

Topeng Malang atau Malangan memiliki ciri-ciri tersendiri, seperti dikutip dari kebudayaan.kemdikbud. Ciri khasnya pada pemaknaan bentuk hidung, mata, bibir, warna topeng dan ukiran.

Baca juga:

Untuk warna, topeng Malang memiliki lima warna dasar, yaitu merah, putih, hijau, kuning, dan hitam. Tiap-tiap warna ini berfungsi sebagai simbol dari karakter topeng atau tokoh yang diperankan. 

Adapun pengukir topeng Malangan pada umumnya adalah seniman yang memiliki kepiawaian tidak hanya sebagai pengukir topeng, melainkan juga penari topeng, bahkan ada juga sebagai dalang.

Fungsi dan harapan wayang topeng Malang

Fungsi sosial dari topeng Malang juga ketika digunakan dalam wayang topeng untuk memeriahkan sebuah hajatan yang bersifat kekerabatan, gotong-royong, dan kebersamaan.

Wayang Topeng Malang Umbul-Umbul Mojopuro yang digelar di Teater Kautaman, Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (20/11/2022) sore.
KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Wayang Topeng Malang Umbul-Umbul Mojopuro yang digelar di Teater Kautaman, Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (20/11/2022) sore.

Selain berfungsi sebagai hiburan, kesenian ini sarat dengan nilai-nilai luhur dari nenek moyang yang merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan, kata Hery. 

"Kami akan tetap menjadi museum tradisional seperti ini, tapi kami juga melakukan pengemasan. Misalnya durasi, lalu penata tari, diberi koreografi agar semakin menarik, meskipun tidak meninggalkan nilai utama," tuturnya. 

Baca juga: 32 Tempat Wisata Malang Raya, Banyak Tempat Bernuansa Alam

Hery juga menyampaikan harapannya melalui pergelaran topeng wayang, selain untuk pelestarian, masyarakat bisa belajar lebih banyak dari nilai-nilai yang terkandung. 

"Ketika orang-orang merisaukan tontonan yang penuh kekerasan, wayang topeng ini dari nenek moyang dicontohkan bahwa tidak selalu ada kekerasan dan pelecehan wanita," ujar Hery.

Para seniman wayang topeng, kata dia, juga menjadikan kesenian ini sebagai perjalanan hidup mereka, yang mana nilai-nilainya berupaya terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com