KOMPAS.com - Pameran Keris Indonesia for Peace and Humanity tengah digelar hingga Minggu (27/11/2022) di Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dibuka secara gratis, pameran ini merupakan hasil kerja sama antara Komunitas Cinta Budaya (KCB) dengan Bentara Budaya Jakarta dan Museum Pusaka Taman Mini Indonesia Indah.
Baca juga:
Pameran ini juga memperingati 17 tahun keris Indonesia diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia, atau A Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Lalu, ada hal menarik apa saja yang bisa ditemukan dalam pameran ini?
Di pameran ini, terdapat 150 keris karya para empu Nusantara yang berasal dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Madura, Bali, dan Lombok.
Selain keris, ada pula tombak, warangka (penutup keris), pataka (ujung tombak yang biasa dipakai untuk bendera panji), dan pedang berukuran pendek dari luar Pulau Jawa.
"Tapi mayoritas di sini adalah keris yang berasal dari berbagai daerah. Paling tua itu dari era sebelum Majapahit, Singosari, dan Kahuripan juga ada, sampai ke keris kontemporer masa kini," kata Pengamat Keris Dayu Handoko kepada Kompas.com saat pembukaan pameran di Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022).
Baca juga:
Adapun keris-keris kuno model era kerajaan Majapahit dan Singosari, antara lain keris kabudhan, keris megantoro, dan keris jangkung.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat keris dari luar Pulau Jawa, seperti keris sundri dari Bali Timur, tepatnya kawasan Karangasem.
"Keris sundri itu merupakan gabungan antara keris dan pedang, dari Bali Timur, ukurannya cenderung lebih panjang dari keris di Jawa, bisa mencapai 60 sentimeter," terang Dayu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.