Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keris Tidaklah Asli Tanpa Dua Material Ini, Simak Penjelasannya

Kompas.com - 24/11/2022, 21:42 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah kamu, tidak semua logam berbentuk keris, bisa dikatakan sebagai keris, melainkan hanya menyerupai keris.

Menurut pengamat keris Dayu Handoko, hal itu berkaitan dengan material utama, yang menjadi syarat penyusun sebuah keris.

Adalah besi dan pamor (meteorit, siderit, dan aerolit), yang melambangkan Bapa Angkasa dan Ibu Pertiwi.

Baca juga: Keris, Pusaka Lambang Persatuan Bapa Angkasa dan Ibu Pertiwi

"Keris harus memenuhi syarat penyatuan Bapa Angkasa dan Ibu Pertiwi. Jika tidak, maka itu disebut benda menyerupai keris," terang Dayu.

Adapun Ibu Pertiwi diibaratkan sebagai bumi yang dipijak. Di bumi inilah bisa ditemukan unsur besi sebagai bahan utama pembuatan keris.

Biasanya, para empu akan memilihkan besi sesuai dengan kebutuhan calon pemilik keris. Sebab keris mewakili diri pemiliknya.

"Besi itu unsur pengotornya berbeda-beda, ada yang lebih banyak mengandung mangan, atau sulfur. Seperti besi Luwuk dari Sulawesi, besi Balitong dari Belitung, ada besi Purosani dan masih banyak lagi," imbuhnya.

Baca juga: Keris dari Desa Aeng Tong-tong Jadi Suvenir Side Event G20

Sementara itu, unsur putih pada keris yang seperti warna perak, berasal dari batu meteorit. Untuk mendapatkan batu meteorit, zaman dahulu para empuh mencari meteor jatuh di kawasan gunung dan sungai.

Keris masa kini apakah pakai meteorit?

Namun pada masa kini, tentu sulit menemukan meteorit jatuh, sehingga dicarilah bahan pengganti dengan unsur kimia menyerupai meteorit, yaitu nikel dan titanium

"Itu merupakan bahan utama yang harus ada pada keris. Jika ada unsur lainnya, seperti kiasan emas, itu hanyalah ornamen susulan yang ditambahkan untuk menambah nilai sebuah keris," ujarnya.

Keris Jangkung luk-3 dalam pameran Keris For Peace and Humanity pada Selasa (22/11/2022) di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta PusatKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Keris Jangkung luk-3 dalam pameran Keris For Peace and Humanity pada Selasa (22/11/2022) di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat

Intinya, keris harus memenuhi syarat penyatuan Bapa Angkasa dan Ibu Pertiwi, jika tidak maka itu disebut benda menyerupai keris.

Contohnya saja, keris suvenir yang menjadi oleh-oleh, atau keris pelengkap busana. Kedua keris ini biasanya terbuat dari seng dan jenis logam lain.

Baca juga: Wisata ke Anjungan Yogyakarta di TMII, Ada Tempat Penyimpanan Keris

"Karena kan ada juga keris suvenir yang tujuannya bukan untuk pusaka, bukan untuk seni, melainkan untuk oleh-oleh, ujar Dayu.

Ia melanjutkan, keris suvenir bisa dibuat dari besi yang dicor atau logam yang dipanaskan hingga cair, lalu dituang dan dibentuk, dirapikan dengan gerindra hingga bentuknya menyerupai keris. Namun, tetap tidak memenuhi kaidah sebagai keris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com