Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ponsel Harus Airplane Mode Saat Naik Pesawat?

Kompas.com - 29/11/2022, 19:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat naik pesawat, ada sejumlah aturan yang harus diperhatikan. Salah satunya, penumpang diminta tidak mengaktifkan ponsel. Penumpang bisa mengaktifkan mode pesawat (airplane mode) pada ponsel selama mengudara.

Aturan ini secara umum berlaku di semua penerbangan udara di seluruh dunia, mulai dari Asia hingga Eropa, terutama saat hendak take off (lepas landas) dan landing (mendarat).

Jadi, selain mematikan perangkat elektronik, penumpang pesawat juga bisa mengaktifkan airplane mode atau flight mode (mode pesawat) yang tersedia di pengaturan ponsel masing-masing.

Baca juga:

Untuk diketahui, saat airplane mode diaktifkan, penumpang tidak bisa mengirim dan menerima pesan.

Namun, penumpang masih bisa menggunakan ponsel, seperti misalnya game tanpa internet, atau film dan musik yang sudah diunduh. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Adapun penumpang yang sudah sering naik pesawat, mungkin sudah tidak asing dengan aturan ini.

Alasan harus mengaktifkan mode airplane mode di pesawat

Namun, apa sebenarnya alasan harus menyalakan airplane mode atau mematikan ponsel saat di pesawat?

Dikutip dari Daily Star, Selasa (29/11/2022), mengaktifkan airplane mode di dalam pesawat bertujuan untuk mencegah gelombang elektromagnetik yang bisa mengganggu sistem di pesawat.

Ilustrasi handphone, ciri-ciri HP disadapUNSPLASH/Sten Ritterfeld Ilustrasi handphone, ciri-ciri HP disadap

Pasalnya, gelombang elektromagnetik aktif di dalam pesawat berpotensi mengganggu sistem kendali, komunikasi, dan navigasi di kokpit. Hal ini tentunya bisa berdampak terhadap keselamatan para penumpang. 

Gelombang sinyal yang ada di ponsel juga dapat memicu terganggunya navigasi antara pilot dengan menara ATC (air traffic control). Oleh sebab itu, mengubah ponsel ke mode pesawat bertujuan menghentikan pengiriman sinyal.

Baca juga: Tata Cara Naik Pesawat jika Baru Pertama Kali

Meski di satu sisi, tidak semua sinyal telepon akan mengganggu sistem pesawat dan belum ada kasus yang terbukti saat sinyal bisa mengganggu kinerja navigasi pesawat, tidak berarti hal ini tidak dapat terjadi.

Selain itu, para pilot mengatakan bahwa sinyal pasti mengganggu suara di headphone mereka, yang dapat menyebabkan kebingungan antara dek penerbangan dan kontrol lalu lintas udara (ATC). 

Ada beberapa penerbangan dengan WiFi

Kendati demikian, saat ini sejumlah maskapai penerbangan menawarkan layanan in-flight connectivity atau in-flight WiFi agar penumpang tetap terhubung selama penerbangan.

Ilustrasi seorang penumpang duduk di sebelah jendela pesawat.PEXELS/BERKALP TULPER Ilustrasi seorang penumpang duduk di sebelah jendela pesawat.

Namun, layanan tersebut tersedia hanya pada beberapa fase dari durasi penerbangan itu sendiri. Misalnya setelah lampu tanda sabuk pengaman dimatikan atau saat pesawat sudah mengudara, seperti dikutip Kompas.com (30/12/2021). 

Baca juga:

Lantas, bagaimana dengan WiFi di pesawat? Apakah juga akan mengganggu komunikasi dan navigasi?

Seperti dilaporkan Kompas.com (18/04/2017), WiFi dalam pesawat adalah pilihan yang tepat karena berbasis satelit, bukan berbasis menara komunikasi seperti yang ada di daratan.

Namun selama penumpang tidak memesan WiFi on Board atau WiFi dalam pesawat, mereka tetap diharuskan untuk mengaktifkan airplane mode demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com