Relief Jataka terdiri dari 128 panil relief, yang berkisah tentang reinkarnasi sang Buddha sebelum lahir sebagai Sidharta Gautama.
Relief ini menceritakan penjelmaan sang Buddha sebagai binatang berbudi luhur serta rela berkorban. Cerita relief jataka antara lain kisah kera dan banteng.
Kera yang nakal suka mengganggu banteng, namun banteng diam saja karena takut kera akan pergi dari hutan dan mengganggu kedamaian binatang-binatang lain. Akhirnya dewi hutan bersujud kepada banteng karena pengorbanannya itu.
Kisah jataka lainnya adalah pengorbanan seekor gajah yang rela dimakan oleh para pengungsi yang kelaparan.
Baca juga: Syarat Wisata ke Candi Borobudur Saat Ini, Boleh Naik ke Atas?
Relief Avadana terdiri dari 100 panil relief, yang terdiri dari beberapa kisah. Salah satunya adalah kisah Sudhana dan Manohara.
Mengutip laman Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, relief Avadana bercerita tentang seorang pria bernama Sudhana yang tengah duduk di samping kolam teratai.
Ia menemukan seorang peri bernama Manohara yang sedang mandi. Berbekal mantra yang telah dipelajarinya, Sudhana melumpuhkan Manohara sehingga tidak bisa terbang kembali ke kahyangan.
Baca juga: Kenapa Jumlah Wisatawan di Candi Borobudur Harus Dibatasi?
Cerita selanjutnya mengatakan bahwa Manohara menikah dengan Sudhana, kemudian mereka tinggal di istana. Namun, para wanita di istana cemburu dengan kecantikan Manohara dan berencana untuk membunuhnya.
Tapi, sebelum niatan itu terlaksana, Manohara telah mendapatkan kembali kekuatannya sehingga dapat pulang kembali ke kahyangan.