Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Museum di Kota Tua Jakarta dan Harga Tiket Masuk

Kompas.com - 29/11/2022, 23:44 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat merupakan salah satu tempat rekreasi ikonis Ibu Kota. Wisatawan bisa mengunjungi beragam museum di kawasan tersebut. 

Saat ini, kawasan tersebut telah direvitalisasi sehingga semakin menarik untuk dikunjungi. Usai revitalisasi, kawasan Kota Tua kian ramah bagi pejalan kaki serta pengguna transportasi publik. 

Berikut enam museum di Kota Tua yang bisa dikunjungi wisatawan, seperti dihimpun Kompas.com.

Baca juga: 3 Tempat Makan Murah Meriah di Kota Tua Jakarta, Mulai Rp 10.000

Revitalisasi Kawasan Wisata Kota Tua mencakup pelebaran jalur pejalan kaki, pembuatan jalur hijau pesepeda, hingga guiding block berwarna kuning. Revitalisasi mulai terlihat hampir rampung pada Senin (22/08/2022).Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Revitalisasi Kawasan Wisata Kota Tua mencakup pelebaran jalur pejalan kaki, pembuatan jalur hijau pesepeda, hingga guiding block berwarna kuning. Revitalisasi mulai terlihat hampir rampung pada Senin (22/08/2022).

1. Museum Fatahillah 

Museum Fatahillah merupakan ikon wisata Kota Tua yang sudah familiar di kalangan wisatawan. Lokasinya berada di tengah kawasan Kota Tua, tepatnya di depan lapangan. 

Nama resmi Museum Fatahillah adalah Museum Sejarah Jakarta, seperti dikutip dari Kompas.com, (15/6/2021). Museum ini menyuguhkan berbagai hal mengenai sejarah perkembangan DKI Jakarta. 

Museum Fatahillah dulunya merupakan gedung Balaikota Batavia.  Bangunan ini didirikan pada 1707 sampai dengan 1712 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn. 

Baca juga: Itinerary Seharian di Kota Tua Jakarta, dari Sunda Kelapa ke Museum Fatahillah

Suasana Wisata Kota Tua Jakarta (Depan Museum Fatahillah) saat H+4 Lebaran pada Jumat (6/5/2022)Libur Lebaran Wisata Kota Tua Jakarta Suasana Wisata Kota Tua Jakarta (Depan Museum Fatahillah) saat H+4 Lebaran pada Jumat (6/5/2022)

Pengunjung dapat ditemui berbagai bukti sejarah DKI Jakarta di dalam area museum. Meliputi, replika peninggalan masa Tarumanega dan Pajajaran, hasil penggalian arkeologi di DKI Jakarta, mebel antik, gerabah, batu prasasti, dan lainnya.

Berdasarkan informasi dari laman Instagram Museum Kesejarahan Jakarta, harga tiket masuk Museum Fatahillah sebesar Rp 5.000 untuk dewasa. Sedangkan, harga tiket masuk anak-anak sebesar Rp 2.000 dan wisatawan yang menunjukkan kartu mahasiswa sebesar Rp 3.000.  

Baca juga: Ke Kota Tua Naik Transjakarta, Cuma Bayar Rp 3.500

2. Museum Bank Indonesia 

Jika kamu ingin mengetahui sejarah uang Rupiah, maka berkunjunglah ke Museum Bank Indonesia. 

Melansir situs resminya, bangunan Museum Bank Indonesia dulunya digunakan oleh De Javasche Bank yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya.  

Museum Bank Indonesia pertama kali dibuka untuk umum pada 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah. Saat ini, Museum Bank Indonesia telah selesai direnovasi. 

Baca juga: Cara Pesan Tiket Museum Bank Indonesia yang Baru Buka, Pelajar Gratis

Halaman Depan Museum Bank IndonesiaMuseum Bank Indonesia Halaman Depan Museum Bank Indonesia

Beberapa koleksi di Museum Bank Indonesia antara lain, koleksi uang kerajaan di Nusantara, perkembangan uang dari masa kolonial hingga sekarang, miniatur Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC), atau kongsi dagang milik Belanda, transformasi logo Bank Indonesia, dan sebagainya. 

Mengutip Kompas.com (4/7/2022), pengunjung harus melakukan registrasi terlebih dulu melalui akun WhatsApp Museum BI di nomor 081291573940. 

Sebab, kunjungan ke Museum Bank Indonesia dibagi dalam empat sesi, dengan kuota dibatasi sebanyak 50 orang pada setiap sesi. 

Baca juga: Museum Bank Indonesia Buka 7 Juli, Catat HTM dan Ketentuan Masuk

3. Museum Bank Mandiri

Tepat di sebelah Museum Bank Indonesia, pengunjung dapat menemukan Museum Bank Mandiri. 

Mengutip dari laman Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, bangunan Museum Bank Mandiri dulunya milik perusahaan swasta Belanda yakni Factorij Batavia. Gedung Museum Bank Mandiri didirikan pada 1929.

Ada berbagai macam koleksi di Museum Bank Mandiri yang terkait dengan aktivitas perbankan tempo dulu dan perkembangannya. 

Baca juga: 7 Kafe di Kota Tua Jakarta, buat Pilihan Nongkrong

Warga beraktivitas di depan Museum Mandiri dan Museum Bank Indonesia di Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (26/08/2022). Sebagai bagian dari revitalisasi kawasan Kota Tua, para pedagang kaki lima yang biasa memadati kawasan ini turut dipindahkan.KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA Warga beraktivitas di depan Museum Mandiri dan Museum Bank Indonesia di Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (26/08/2022). Sebagai bagian dari revitalisasi kawasan Kota Tua, para pedagang kaki lima yang biasa memadati kawasan ini turut dipindahkan.

Mulai dari perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), brankas, dan lain-lain. Gedung museum masih mempertahankan bentuk aslinya yang identik dengan zaman kolonial Belanda. 

Harga tiket masuk Museum Bank Mandiri adalah Rp5.000 untuk umum. Sedangkan, pelajar dan mahasiswa tidak dikenai biaya dengan menunjukkan kartu pelajar. Anak di bawah usia tiga tahun juga gratis masuk museum. 

Baca juga: 6 Aktivitas Akhir Pekan di Kota Tua Jakarta, Bersepeda hingga Foto

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Pesepeda melintasi Jalan Stasiun Kota yang berada tepat di area pedestrian baru di seberang Museum Mandiri, Senin (22/8/2022). Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Pesepeda melintasi Jalan Stasiun Kota yang berada tepat di area pedestrian baru di seberang Museum Mandiri, Senin (22/8/2022).

4. Museum Wayang

Museum Wayang mengoleksi lebih dari 4.000 buah wayang dari seluruh Tanah Air. Mulai dari wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber, dan gamelan.

Mengutip Kompas.com (19/3/2022), museum ini juga memamerkan koleksi boneka asal mancanegara, seperti boneka Inggris, Rusia, Thailand, dan sebagainya. 

Terdapat makam Jan Pieterszoon Coen, Gubernur-Jendral Hindia-Belanda keempat dan keenam pada lantai satu museum.

Museum Wayang mulanya merupakan gereja yang didirikan oleh kelompok kolonial Belanda VOC pada 1640.  Museum ini berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Pinangsia, Kota Tua, Jakarta Barat. 

Pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 5.000 per orang. Sementara, pelajar dikenakan tarif Rp 3.000 dan anak-anak hanya Rp 2.000. 

Baca juga: 10 Hotel Dekat Kota Tua, Harga di Bawah Rp 400.000

Museum Wayang yang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta.Dok. Jakarta Tourism Museum Wayang yang berada di Kawasan Kota Tua Jakarta.

5. Museum Seni Rupa dan Keramik 

Koleksi museum ini berupa lukisan dan karya seni berupa keramik. Pengunjung dapat menemukan lukisan dari pelukis legendaris dari berbagai aliran. 

Sebut saja, lukisan-lulisan karya Hendra Gunawan, Raden Saleh, Affandi, dan sebagainya. 

Museum Seni Rupa dan Keramik juga menawarkan sesi belajar membuat keramik dari tanah liat. 

Museum ini buka sejak pukul 08.00 - 17.00 setiap harinya, kecuali libur nasional dan Senin. Harga tiket masuk  Museum Seni Rupa dan Keramik adalah Rp5.000 untuk dewasa, Rp3.000 untuk mahasiswa dan Rp2.000 untuk pelajar dan anak-anak.

Baca juga: Itinerary Seharian di Kota Tua Jakarta, dari Sunda Kelapa ke Museum Fatahillah

Koleksi lukisan yang berada di dalam Museum Seni Rupa dan Keramik.Dok. Jakarta Tourism Koleksi lukisan yang berada di dalam Museum Seni Rupa dan Keramik.

6. Museum Bahari 

Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekayaan bahari. Nah, kamu bisa melihat miniatur kekayaan maritim Indonesia di Museum Bahari.

Mengutip situs Mitra Museum Jakarta, kawasan ini terdiri dari dua bangunan utama yakni Museum Bahari dan Menara Syahbandar. 

Bangunan Museum Bahari dibangun oleh VOC, secara bertahap mulai dari 1718 hingga 1774. Bangunan museum dulunya  digunakan untuk menyimpan rempah-rempah. 

Pada masa penjajahan Jepang pada 1942-1945, bangunan Museum Bahari digunakan sebagai gudang logistik tentara Jepang. 

Baca juga: Museum Bahari Bakal Punya Ruang Titik Nol Meridian Batavia, Apa Itu?  

Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta UtaraDok. https://www.mitramuseumjakarta.org/ Museum Bahari di Penjaringan, Jakarta Utara

Sementara itu, Menara Syahbandar dibangun pada 1839. Mulanya, menara ini berfungsi sebagai menara pengawas dan pengatur lalu lintas kapal di Pelabuhan Batavia dan Sungai Ciliwung. 

Pada masa pendudukan Jepang, Menara Syahbandar juga dijadikan gudang penyimpanan logistik. Kemudian, pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1977, Museum Bahari dan Menara Syahbandar diresmikan sebagai museum, dengan nama Museum Bahari. 

Pengnjung bisa melihat berbagai replika perahu di Museum Bahari. Museum Bahari berada di Jalan Pasar Ikan Nomor 1 Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. 

Tiket masuk ke Museum Bahari adalah Rp 5.000 untuk dewasa, Rp 3.000 untuk pelajar dan mahasiswa, serta Rp 2.000 untuk anak-anak.  

Baca juga: Menginap di Museum Bahari, Seramkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com