Selanjutnya, wisatawan disarankan menghindari high season dari periode pariwisata musim dingin di Swiss, khususnya antara Natal dan tahun baru.
"Antara Natal dan tahun baru pasti akan sangat mahal. Meskipun tinggal di tempat biasa yang bujet rendah, akan relatif mahal. Saya tidak rekomendasi pergi saat high season," tutur Pilet.
Ia menyarankan, wisatawan yang masih ingin mendapatkan salju dan musim dingin, sebaiknya pergi pada bulan Maret. Sebab, katanya, saat itu temperaturnya tidak terlalu dingin, salju sedang indah, dan akomodasi juga lebih terjangkau.
Baca juga: Hindari Lakukan Hal Ini Jika Ingin Naik Kereta Panorama di Swiss
Mungkin belum banyak yang tahu, tapi wisatawan sebenarnya bisa belajar ski di Pegunungan Alpen. Sebab, Swiss menyediakan sekitar 172 sekolah ski dan pemandu profesional sehingga pemula tidak perlu khawatir.
Pilet menjelaskan, para instruktur ski di Swiss akan benar-benar mengajari ilmunya mulai dari paling dasar hingga level ahli. Beberapa resor ski juga akan memberikan video perkenalan kepada ski sehingga wisatawan akan mudah mengerti.
"Bahkan ada juga yang memberi jaminan setelah 3-4 hari kursus kalau belum bisa bermain ski, akan dikasih kursus tambahan tanpa biaya," ungkap dia.
Selain itu, para instruktur ski juga menguasai beberapa bahasa, sehingga akan lebih mudah untuk mengajari para wisatawan.
Tips selanjutnya, Pilet memberikan saran agar wisatawan bisa melakukan riset dan mengunjungi destinasi-destinasi yang belum sangat populer di Swiss.
"Buat kombinasi kunjungan ke destinasi yang ikonik atau populer, sama ke tempat yang tidak terlalu terkenal," ujar Pilet.
Baca juga: Kisah Keluarga Badrutt, Perintis Wisata Musim Dingin Mewah di Swiss
Ia menjelaskan, hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan antara keduanya. Destinasi ikonis, misalnya, memiliki servis yang sangat baik, semuanya sudah sangat rapih dan tertata.
Sementara itu, di destinasi yang lebih kecil, wisatawan akan bisa melihat gaya hidup yang berbeda.
Sebagai contoh, saat musim salju, kamu bisa mencoba penginapan di resor ski yang ada di daerah pedesaan, bukan yang hanya dikembangkan oleh perusahaan besar sehingga bisa melihat kehidupan sesungguhnya para warga desa di pegunungan.