Setelah kenyang makan nasi gurih, kita bisa melipir ke Museum Tsunami. Jaraknya hanya sekitar 1,5 Km dari Warung Nasi Gurih Pak Rasyid.
Di sana, kita bisa mengenang peristiwa tsunami yang terjadi di Aceh 26 Desember 2004 lalu.
Tidak hanya memuat foto-foto peristiwa tsunami, namun pengunjung juga diajak merasakan kembali detik-detik munculnya gelombang tsunami yang meluluhlantakkan Serambi Mekkah.
Baca juga: Museum Tsunami Aceh: Harga Tiket Masuk dan Jam Buka
Museum ini terbagi menjadi empat lantai, dengan masing-masingnya meliputi empat hingga lima zona kecuali lantai paling atas.
Lantai paling atas ditutup untuk umum dan baru akan dibuka untuk evakuasi jika terjadi tsunami.
Museum Tsunami buka mulai pukul 09.00 hingga 16.00. Namun, pada pukul 12.00-14.00 museum tutup untuk istirahat.
Kompas.com saat itu hanya memiliki waktu satu jam untuk mampir dan belum sempat naik ke lantai tiga.
Baca juga: Mengenang 26 Desember 2004 di Museum Tsunami Aceh
Untuk mengelilingi seluruh zona, kamu butuh waktu setidaknya 1,5 jam. Apalagi jika hendak berhenti sejenak untuk foto-foto.
Sebab, museum rancangan Ridwan Kamil ini memiliki sudut-sudut yang estetik di dalamnya.
Harga tiket Museum Tsunami Rp 5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 15.000 untuk wisatawan mancanegara. Sementara bagi anak, pelajar, dan mahasiswa hanya Rp 3.000.
Obyek lainnya yang juga berkaitan dengan peristiwa tsunami 2004 adalah PLTD Apung. Destinasi ini hanya berjarak sekitar 1,1 Km dari Museum Tsunami.
Dikutip dari situs Jadesta yang dikelola Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selain difungsikan sebagai situs peringatan tsunami, PLTD Apung kini juga menjadi museum edukasi tentang mitigasi bencana.
Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Banda Aceh, Wisata Sejarah di PLTD Apung
Jika masuk ke dalam kapal, pengunjung bisa melihat sejumlah informasi berbentuk video ilustrasi tentang proses terdamparnya kapal ini ke Gampong Punge Blang Cut dan edukasi lainnya terkait bencana.
Di lantai atas kapal, pengunjung juga bisa menyaksikan panorama Kota Banda Aceh melalui teropong.
Jika berada di Aceh, belum lengkap rasanya jika tidak mampir ke warung kopi legendaris Kopi Solong.
Lokasinya ada di Jalan Teuku Iskandar No.13-14, Ulee Kareng, Banda Aceh. Kita perlu menempuh jarak sekitar 6,7 Km atau 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan untuk tiba di kedai kopi ini dari PLTD Apung.
Kopi Solong sudah berdiri sejak 1974 dan hingga kini masih mempertahankan suasana klasik di kedainya.
Baca juga: Saat Warung Kopi Aceh Bertahan di Tengah Pandemi
Tidak hanya rasanya yang otentik dan bikin pencinta kopi jatuh cinta, harganya juga sangat terjangkau.
Secangkir kopi dibanderol mulai dari Rp 6.000 untuk kopi pancong hingga Rp 20.000 untuk pea berry susu dingin.
Kita juga bisa membeli kopi bubuk untuk diseduh di rumah dengan harga mulai dari Rp 25.000 untuk ukuran 250 gram.
Tidak hanya ngopi, di sana juga tersedia banyak penjual makanan untuk santap siang. Misalnya, gerobak penjual mi aceh yang terletak persis di depan kedai.
Di area belakang kedai juga terdapat pendopo luas yang dapat digunakan untuk bersantai jika datang bersama rombongan.