Hal yang hampir senada juga diucapkan oleh Aqil, seorang perantau yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, dan tinggal di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Ia menganjurkan para perantau dan wisatawan untuk jeli dalam melihat posisi tempat makan tersebut.
Baca juga:
"Misalnya restoran atau bahkan (warung) kaki lima kalau di pusat distrik bisnis atau pemerintahan pasti mahal. Tapi kalau dekat daerah permukiman (semakin jauh dari "segitiga emas" apalagi) pasti lebih murah," terangnya.
Sebagai informasi, dilansir dari Kompas.com, Minggu (22/1/2017), segitiga emas atau golden triangle merupakan area perkantoran di Sudirman-Thamrin-Kuningan.
Menurut perantau lain bernama Yusuf, harga makanan di Jakarta cukup variatif walau tidak terlalu jauh bila dibandingkan dengan kota-kota lain.
"Hanya saja di Jakarta banyak sekali variasi makanan yang bisa ditemui, bahkan banyak yang inovatif sehingga tidak bosan untuk mencoba makanan-makanan baru," ujar Yusuf kepada Kompas.com, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: 7 Hotel Murah Dekat Bundaran HI untuk Tahun Baruan, Cuma Rp 100.000-an
Perantau yang lahir di Medan, Sumatera Utara, dan besar di Makassar, Sulawesi Selatan, ini menganjurkan para perantau atau wisatawan untuk rajin mengeksplor tempat-tempat makan yang direkomendasikan oleh orang-orang sekitar atau kenalan yang sudah lama tinggal di Jakarta.
"Ada baiknya jangan mengejar makanan yang viral di socmed (media sosial), karena bisa mengecewakan dan perlu effort (upaya) lebih buat mendapatkannya," katanya.
Baca juga: Kenapa Pesan Kamar Hotel via Online Lebih Murah? Ini Rahasianya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.