Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepulauan Widi Dipastikan Tidak Dijual, Menparekraf: Milik Indonesia

Kompas.com - 06/12/2022, 14:54 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan tidak ada satu pun pulau di Kepulauan Widi di Halmahera Selatan, Maluku Utara, yang akan dijual. Hal ini terkait isu pelelangan Kepulauan Widi yang sempat beredar baru-baru ini.

"Sudah saya jelaskan secara tegas, pulau-pulau yang ada di gugus Kepulauan Widi adalah milik Indonesia. Saya garis bawahi, tidak dijual," kata Menparekraf dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2022).

Baca juga:

Sebelumnya, tersiar kabar bahwa pulau-pulau di Kepulauan Widi akan dilelang di situs lelang asing Sotheby’s Concierge Auctions yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

Menparekraf mengatakan bahwa pulau tersebut justru akan dikembangkan menjadi sebuah destinasi wisata, dengan bentuk kerja sama oleh pihak ketiga.

"Jadi pulau-pulau tersebut oleh pemerintah daerah dikerjasamakan dengan pihak ketiga, pihak swasta yang berbasis di Bali untuk pengembangan investasi dan juga pengembangan akomodasinya," tutur dia.

Pihaknya bersama pemerintah daerah Halmahera Selatan juga tengah mendalami kerja sama yang dilakukan dengan pihak swasta tersebut.

"Pengelolaan ini saya diberitahu oleh pak bupati, itu pengelolaan jangka panjang, jadi itu adalah kerja sama antara pemerintah daerah melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)-nya dengan pihak ketiga," tuturnya.

Baca juga: 3 Pulau di Banda Maluku yang Cocok untuk Island Hopping Seharian

Ilustrasi Kepulauan Widi, atau yang dalam pelelangan disebut Widi Reserve, yang akan dilelang oleh rumah lelang asing Sotheby's Concierge Auctions yang berbasis di New Yrok AS.SOTHEBY'S CONCIERGE AUCTIONS Ilustrasi Kepulauan Widi, atau yang dalam pelelangan disebut Widi Reserve, yang akan dilelang oleh rumah lelang asing Sotheby's Concierge Auctions yang berbasis di New Yrok AS.

Ia menyampaikan, kerja sama ini akan tetap berlangsung, sambil melihat investor baru yang terjaring lewat proses penawaran investasi dan pengelolaan kepulauan tersebut.

"Sekarang ini yang ditawarkan kepada investor luar negeri itu adalah bentuk kerja samanya, jadi tidak dijual, tidak ada sekeping Tanah Air kita yang dijual, karena memang itu adalah milik bangsa kita," ujar Menparekraf.

Baca juga: Desa Wisata Negeri Hila di Maluku, Lokasi Penting Jalur Rempah Dunia

Menurutnya, Kepulauan Widi menyimpan pesona alam yang berpotensi menjadikan kawasan tersebut sebagai Maldives atau Maladewa-nya Indonesia.

Kepulauan ini juga menjadi salah satu daya tarik utama di Indonesia Timur, selain Raja Ampat di Papua Barat dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Tidak hanya itu, pulau-pulau di Kepulauan Widi memiliki keunikan berupa hamparan pasir putih dan terumbu karang yang kaya akan berbagai jenis ikan.

Baca juga: 8 Wisata Morotai di Maluku Utara, Telusuri Peninggalan Perang Dunia II

Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Widi memiliki total 99 pulau, tiga atol, dan dua gugusan pulau yang dikenal oleh nelayan yakni Pulau Daga Gane dan Daga Weda.

Pulau inilah yang menjadi surga bagi para nelayan sebagai sumber mata pencaharian karena mempunyai potensi perikanan yang besar.

Selain itu, spot snorkeling dan wisata bawah laut Kepulauan Widi juga bisa dinikmati oleh wisatawan pencinta olahraga air.

Baca juga: 5 Keindahan Maluku Utara, Provinsi dengan Penduduk Paling Bahagia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com