BAJAWA, KOMPAS.com - Keunikan arsitektur rumah adat orang Flores di perkampungan tradisional di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sukses memikat turis asing.
Mereka bisa berinteraksi dengan warga lokal dan juga belajar tentang rumah adat di pulau tersebut.
Satu dari ratusan rumah adat di Pulau Flores, adalah Kampung Tradisional Wogo di Kecamatan Mataloko, Kabupaten Ngada. Rombongan turis dari Polandia berjumlah 15 orang, berkunjung ke sana pada Senin, (5/12/2022).
Baca juga: Pantai Weru yang Indah di Selatan Flores Timur, NTT
"Mereka tiba di Kabupaten Ende, (4/12/2022). Hari pertama mereka mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno," kata Pemandu wisata Overland Flores Yohanes Yanny J kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022), melalui WhatsApp.
Ia melanjutkan, rombongan kemudian lanjut pasar Ende-pasar Mbongawani untuk melihat lebih dekat aktivitas masyarakat lokal yang menjual dan membeli berbagai kebutuhan pokok dan mereka sangat tertarik dengan pasar.
"Bahkan mereka membeli buah buahan dan bumbu dapur. Setelah pasar Ende makan siang dan lanjut menuju Moni," lanjut Yanny.
Pada hari ke-2, sambung Yanny, rombongan menuju Kelimutu, lalu ke Pantai Batu Biru, kemudian situs Kampung Adat Wogo.
Menurut dia, turis asing tertarik untuk mengamati kehidupan masyarakat yang masih mempertahankan nilai-nilai luhur serta adat budaya.
Baca juga: Keindahan Alam Flores Pukau Wisatawan dari Jakarta
"Bagi mereka, kampung ini sangat indah dan mereka bisa kontak langsung dengan masyarakat lokal. Mereka sangat tertarik dengan kehidupan seperti ini. Selain itu selama trip 6 hari di Flores, grup ini akan mengunjungi Taman Nasional Komodo," sambung Yanny.
Adapun rombongan turis asing ini memulai perjalanan wisata dari timur ke barat. Senin, (5/12/2022), mereka dari Bajawa- Wolobobo- Bena- Ranamese-Ruteng.
Pada Selasa (6/12/2022), mereka menjelajah Ruteng- Sawah jaring laba-laba Cancar- Labuan bajo, langsung masuk kapal ke Pulau Rinca dan Pulau Kalong.
Rabu (7/12/2022), mereka menjelajah Pulau Padar - Pulau Komodo - Pink beach - Labuan Bajo - Jayakarta Hotel. Hari berikutnya Labuan bajo - Goa Batu Cermin - dan terbang ke Denpasar.
Baca juga: Bangkitnya Pariwisata Flores, Ada Bayang-bayang Prediksi Resesi Global 2023
"Wisatawan yang sering saya pandu sangat suka dengan budaya, alam dan rumah-rumah adat dengan arsitektur yang unik. Bahkan, masyarakat mempertahankan warisan leluhur mereka," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.