Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Rumah Adat Sasak Ende Lombok, Lantainya Dilapisi Kotoran Sapi

Kompas.com - 08/12/2022, 07:06 WIB
Muhammad Naufal,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Rumah adat warga Sasak Ende tergolong unik lantaran menggunakan kotoran sapi sebagai perekat lantainya. Rumah ini bisa dijumpai di Desa Wisata Sasak Ende di Sengkol, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Pemandu wisata sekaligus warga Sasak Ende, Alvin, menyampaikan bahwa rumah adat sasak bernama bale tani. 

Baca juga:

"Bale artinya rumah, sedangkan tani artinya tani, disesuaikan dengan kondisi kami di sini yang memang pekerjaan mayoritas adalah petani (beras)," ucap Alvin kepada Kompas.com di Desa Wisata Sasak Ende, Selasa (6/12/2022).

Ia melanjutkan, struktur rumah adat sasak terdiri dari batu yang dilapisi tanah liat. Rumah adat ini terbagi menjadi dua ruangan, dengan satu ruangan berada lebih tinggi daripada ruangan lainnya.

Baca juga: Mengenal Tari Peresean, Tarian Pemanggil Hujan Suku Sasak Lombok

Seluruh lantai ruangan ini dilapisi oleh kotoran sapi karena ada alasan tersendiri. Warga Sasak Ende, ujarnya, pada zaman dahulu membajak sawah dengan menggunakan sapi. Sebagai bentuk rasa syukur maka warga lantas menggunakan kotoran sapi itu.

"Orangtua kami dulu itu menggunakan jasa sapi sebagai traktor tradisional, jadi kurang lebih (menggunakan kotoran sapi) adalah ungkapan rasa syukur," tuturnya.

Proses pelumuran lantai rumah dengan kotoran sapi

Adapun proses pelapisan ini diawali dengan mengambil kotoran sapi yang masih segar atau baru keluar dari sapi dalam kurun waktu 1-2 jam. Kotoran ini lalu dicampur dengan air yang tak terlalu banyak.

Setelah itu, dengan menggunakan tangan, warga melumuri lantai rumah mereka dengan campuran kotoran sapi tadi. Proses ini dilakukan setiap dua minggu sekali atau saat lapisan campuran kotoran sapi ini retak.

Baca juga: Mulai Langka, Sarapan dengan Serabi Sasak di Lombok

"Di bagian permukaan secara keseluruhan, dipel dengan kotoran sapi. walaupun mungkin sekilas pandang ini terlihat (seperti semen). Tapi ini bukan semen, ini memang kotoran sapi. Memang bisa dilihat serat rumput yang dimakan oleh sapi," jelas Alvin.

"Satu kali dalam dua minggu, itu rata-ratanya (proses pelumuran campuran kotoran sapi dilakukan)," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com