Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Agar Kesenian Ludruk Jawa Timur Dilirik Kembali

Kompas.com - 11/12/2022, 14:55 WIB
Nugraha Perdana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Kesenian ludruk di Jawa Timur menghadapi tantangan agar kembali meraih kejayaannya dan lebih diminati masyarakat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melihat animo masyarakat masih kurang terhadap kesenian teater tradisional tersebut. Berkali-kali ia mencoba menggelar acara ludruk namun tidak kunjung sukses.

"Saya ini sedang mencari format, karena Ludruk di Surabaya animonya agak susah, karena ludruk di Surabaya saya menguji coba berkali-kali belum sukses, sampai pernah kita bikin acara ludruk ngelumpuk," kata Khofifah dalam kegiatan East Java Tourism Award 2022 di sebuah hotel di Kota Batu, Sabtu (10/12/2022) malam.

Baca juga: Menjaga Wayang Orang Tetap Lestari di Kalangan Generasi Muda

Mantan Menteri Sosial RI itu mencontohkan kesenian wayang yang relatif lebih banyak dicari oleh masyarakat di sejumlah daerah. Misalnya, acara wayang yang belum lama dihadirinya di Paciran, Lamongan ditonton sekitar 20.000 orang.

"Jadi saya melihat animo masyarakat yang hadir di wayangan luar biasa, tapi kalau untuk ludruk saya belum ketemu formatnya," tuturnya.

Menggabungkan ludruk dengan wayangan

Khofifah meminta saran dari dua dalang muda yakni Andi Bayu Sasongko asal Kabupaten Malang dan Anugerah Hamdani asal Surabaya terkait ludruk.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa usai menghadiri kegiatan East Java Tourism Award 2022 pada Sabtu (10/12/2022) malam di salah satu hotel, Kota Batu. KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa usai menghadiri kegiatan East Java Tourism Award 2022 pada Sabtu (10/12/2022) malam di salah satu hotel, Kota Batu.

Dari keduanya, ia mendapat masukan bahwa ada potensi untuk membuat pagelaran budaya yang menggabungkan kesenian Ludruk dengan wayangan.

"Tadi saya senang yang dari Surabaya, bagaimana itu dikawinkan antara Ludruk Surabaya dengan pewayangan. Ini kan saya tidak paham karena pasti masing-masing itu ada patronnya, ternyata menurut mereka kalau itu bisa dijadikan salah satu inovasi bagaimana membangun penguatan antara pewayangan dan Ludruk," katanya.

Baca juga: Wayang Topeng Malang yang Unik, Pertunjukan Tanpa Adegan Kekerasan

Menurutnya, animo masyarakat harus terus didorong untuk melestarikan kesenian Ludruk. Misalnya, dilakukan dengan membuat pagelaran budaya yang dapat menarik banyak orang untuk menonton. Hal itu juga untuk mendukung pengembangan wisata budaya di Jawa Timur.

"Animo masyarakat harus didorong, mungkin dengan misalnya kalau tadi ada lighting, dengan berbagai perform yang bisa memberikan bagi orang untuk hadir dan menikmati."

"Ludruk itu indah sekali menurut saya, ini satu hal yang dimiliki Jawa Timur, wayang dan ludruk diuri-uri oleh mereka dan terutama kalangan muda," katanya.

Baca juga: Pentas Wayang Orang untuk Rayakan Pariwisata yang Bangkit Kembali

Sebagai informasi, kesenian Ludruk merupakan pertunjukan atau teater tradisional khas asal Jawa Timur. Cerita yang diangkat biasanya tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.

Hingga saat ini ludruk bisa bertahan dengan disampaikan melalui bahasa komunikatif yang disertai lawakan menghibur.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Dalang muda asal Surabaya, Anugerah Hamdani mengatakan, sangat dimungkinkan untuk mengolaborasikan kesenian ludruk dengan wayangan. Keinginan Khofifah menurutnya bisa menjadi motivasi untuk para seniman wayang Surabaya.

Baca juga: Cara Nonton Pertunjukan Wayang di TMII, Bisa Tinggal Daftar

"Mungkin bisa, bu, diaplikasikan saat jula-juli dan di wayangan mungkin bisa ditempatkan di goro-goro atau pada saat kreasi dalam pembentukannya itu."

"Motivasi dari ibu nanti bisa kami kembangkan di teman-teman Surabaya khususnya, mungkin nanti ada wayangan khas Surabaya, bisa dijadikan inovasi atau motivasi untuk teman-teman Surabaya membuat wayangan dan ada ludrukannya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com