Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mansur Afifi
Dosen

Guru Besar Ekonomi Universitas Mataram

Meneropong Prospek Pariwisata Nasional

Kompas.com - 13/12/2022, 11:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kontraksi pertumbuhan ekonomi di berbagai negara di dunia, konflik Rusia-Ukraina, dan masih adanya pandemi Covid-19 di banyak negara adalah faktor-faktor penyebab lambatnya pemulihan pariwisata dunia.

Meskipun demikian, data yang dirilis dari Amadeus per 17 November 2022, menunjukkan bahwa ada 114.000 pemesanan perjalanan pulang-pergi dari luar negeri ke Indonesia menggunakan pesawat terbang.

Perjalanan ini dijadwalkan berlangsung pada triwulan I hingga triwulan III 2023. Adapun para pemesan perjalanan itu yang terbanyak berasal dari Australia, Korea Selatan, dan Eropa.

Sementara itu, perkembangan perjalanan Wisnus cenderung makin meningkat. Pada 2021, tercatat 603 juta perjalanan Wisnus atau 83,5 persen jumlah perjalanan di 2019 yang berjumlah 722,1 juta perjalanan.

Angka ini lebih besar dari tahun sebelumnya (2020) yang hanya 524,5 juta perjalanan. Diperkirakan perjalanan Wisnus akan berperan besar dalam mengakselerasi pemulihan pariwisata nasional karena trennya yang terus meningkat.

Arah perkembangan

Tren pemulihan pariwisata nasional tersebut didukung oleh meningkatnya daya saing pariwisata nasional.

Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2021 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) pada Mei 2022, menempatkan daya saing pariwisata Indonesia di peringkat 32 atau naik 12 peringkat dari 2019. Ini menjadikan Indonesia menempati posisi kedua di ASEAN setelah Singapura.

Selain itu, Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022 yang dirilis oleh Crescent Rating menempatkan Indonesia pada peringkat 2 setelah Malaysia sebagai salah satu destinasi ramah Muslim terbaik dunia.

Posisi ini memberikan harapan bagi tumbuh dan berkembangnya pariwisata nasional sejalan dengan tren wisatawan Muslim yang makin besar di masa depan.

Crescent Rating memproyeksikan pergerakan wisatawan Muslim global mencapai 140 juta pada 2023 dan akan meningkat menjadi 160 juta pada 2024.

Seiring dengan upaya beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid-19, preferensi masyarakat dalam berwisata mengalami pergeseran.

Pariwisata berkualitas menjadi pilihan masyarakat di mana destinasi yang dipilih adalah yang jauh dari keramaian (secluded), berlokasi di alam terbuka, dan memprioritaskan aspek kebersihan, keamanan, kesehatan, dan ramah lingkungan.

Berkembangnya pola bekerja jarak jauh turut menggeser preferensi masyarakat dalam berwisata. Pola bekerja ini meningkatkan ketergantungan pada teknologi di satu sisi, tetapi dapat melepaskan ikatan pada tempat dan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.

Dengan demikian, workcation yang merupakan konsep bekerja sambil berlibur dapat menggantikan konsep bleisure.

Konsep bleisure adalah kombinasi dari perjalanan bisnis dan wisata yang berkembang sebelum pandemi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com