Konsep ini diarahkan untuk mendorong Wisman dalam jumlah besar dikaitkan dengan penyelenggaraan MICE (meeting, incentive, conference, dan exhibition) di destinasi wisata.
Berkembangnya konsep workcation dapat mendorong Wisman tinggal lebih lama sehingga pengeluarannya menjadi lebih besar.
Kemunculan desa wisata yang menawarkan berbagai atraksi wisata unik merupakan tren lain yang mengemuka di tengah pandemi. Keberadaan desa wisata sejalan dengan upaya untuk mengarahkan pengembangan pariwisata yang berkesinambungan dan inklusif.
Keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan desa wisata akan mengakselerasi upaya pengentasan kemiskinan, menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperbaiki distribusi pendapatan.
Ke depan, agar pariwisata berkualitas dapat terwujud, maka peningkatan daya saing destinasi wisata harus dilakukan.
Daya saing merupakan prasyarat utama bagi suksesnya penyelenggaraan pariwisata berkualitas. Daya saing terkait dengan kepuasan atas kualitas produk dan layanan pariwisata sesuai harapan konsumen pada tingkat harga yang diterima.
Faktor-faktor yang termasuk dalam kualitas produk dan layanan di antaranya adalah keselamatan, keamanan, kebersihan, aksesibilitas, komunikasi, infrastruktur, fasilitas, dan layanan umum.
Karena itu, dalam upaya untuk mengembangkan pariwisata berkualitas dibutuhkan sinergi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan di sektor pariwisata.
Selain itu, berbagai stimulus dan insentif perlu dioptimalkan untuk mendorong percepatan pemulihan kinerja pelaku usaha pariwisata.
Kemudahan dalam akses finansial dan insentif suku bunga perlu diberikan agar kualitas produk dan layanan pariwisata dapat ditingkatkan. Dengan demikian, harapan agar pariwisata nasional segera pulih dapat terwujud.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.