Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alam Selandia Baru Indah karena Terapkan Pariwisata Berkelanjutan

Kompas.com - 16/12/2022, 13:34 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keindahan alam Selandia Baru jadi salah satu kekuatan sektor pariwisata yang menopang perekonomian negara tersebut.

Lingkungan yang dijaga dan dilindungi bersama menjadi kunci terciptanya keindahan alam dan pariwisata berkelanjutan Negeri Kiwi.

"Foto sungai yang jernih dengan bebatuannya itu bukan Photoshop, kalau ini rusak tidak ada lagi yang bisa dijual," ujar dia dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemenparekraf dengan tema "Transformasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Inklusif dan Berkelanjutan", di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2022).

Baca juga:

Pariwisata berkelanjutan di Selandia Baru

Di banyak negara, pariwisata menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar dan berdampak pada kerusakan lingkungan.

Sementara di Selandia Baru, penerapan pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) menjadi kunci kelestarian lingkungannya.

"Berbicara tentang pariwisata di Selandia Baru kita berbicara tentang sustainable tourism, jadi bukan pariwisata biasa," terang Tantowi.

Baca juga: Moeraki Boulders, Pantai Aneh di Selandia Baru tapi Digemari Turis

Lewat cara ini, Selandia Baru berharap pada tahun 2025 pendapatan dari sektor pariwisatanya  dapat mengimbangi hasil dari sektor pertanian, yang merupakan sumber pendapatan terbesar negara tersebut.

"Mereka sangat ambisius, sebelum 2025 mereka harus mampu memimpin dunia dalam konteks pariwisata berkesinambungan," ujar Tantowi.

Danau Biru di Taman Nasional Nelson Lakes, Selandia Baru. Dampak perubahan iklim menyebabkan warna danau di Bumi mengalami perubahan.SHUTTERSTOCK/Mi-chi Danau Biru di Taman Nasional Nelson Lakes, Selandia Baru. Dampak perubahan iklim menyebabkan warna danau di Bumi mengalami perubahan.

Ia menjelaskan, pariwisata berkesinambungan ini merupakan pengalaman luar biasa yang dialami oleh turis lokal dan internasional, serta memberi dampak ekonomi kepada komunitas, budaya, dan pembiayaan untuk menjaga lingkungan tersebut.

Lebih jauh, Tantowi mengatakan pariwisata berkelanjutan harus mempunyai dampak kepada lima hal.

Baca juga: Unik, Maskapai di Selandia Baru Ini Tawarkan Penerbangan Misterius

Lima hal tersebut adalah pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, menjaga lingkungan, mempresentasikan budaya, serta menciptakan rasa saling pengertian dan saling menghormati.

"Sebab hanya pariwisata saja yang bisa menularkan hal-hal baik kepada turis begitu mereka kembali ke daerah asalnya. misal setelah berwisata ke Singapura, pas balik akan mengerti budaya mengantri," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com