KOMPAS.com - Desa wisata bisa menjadi salah satu alternatif lokasi untuk menghabiskan liburan akhir tahun, atau libur Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru).
Tidak perlu jauh-jauh dari ibu kota, desa wisata dapat menjadi tempat anti-mainstream yang dapat memberikan pengalaman baru.
"Saya yakin daripada ramai-ramai ke Puncak saat Nataru, mending ke desa wisata, bisa dapat suasana berbeda dan pengalaman yang berbeda," ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Vinsensius Jemadu kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (16/12/2022).
Baca juga:
Dari sekitar 3.400 desa yang sudah masuk dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta) yang dikelola Kemenparekraf, Vinsen memberikan beberapa saran desa wisata yang menarik dan mudah dijangkau dari tengah kota.
"Kalau di Jakarta dan sekitarnya, ada Pecinan Glodok, Setu Babakan, Desa Wisata Condet, Sukarame di Banten, sama desa wisata yang di Lebak itu masuk ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia)," ujarnya.
Pertama, ada Desa Wisata Pecinan Glodok di Jakarta Barat yang baru saja masuk dalam 50 Besar ADWI 2022.
Tidak hanya kental dengan budaya Tionghoa, kawasan ini juga menjadi percampuran berbagai etnis, seperti Betawi, Sunda, dan Jawa.
Baca juga: 8 Tempat Menarik di Pecinan Glodok, Bisa Jajan di Petak Enam
Daya tarik wisata Pecinan Glodok banyak di bidang kuliner khas peranakan, kesehatan, belanja, sejarah, gedung tua, kesenian, serta budaya.
Ada pula tempat wisata populer, antara lain Pantjoran Tea House, Petak Enam, Gang Gloria, Candra Naya, dan sejumlah kelenteng bersejarah.
Bagi yang ingin belajar kebudayaan Betawi, rasanya cocok berkunjung ke Desa Wisata Setu Babakan di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan ini tepilih jadi salah satu desa terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, dilaporkan oleh Kompas.com (3/9/2021).
Baca juga: 6 Hal yang Dapat Ditemukan Saat Wisata ke Setu Babakan Jakarta
Beberapa hal yang bisa ditemukan, seperti rumah adat betawi, kesenian betawi seperti musik tradisional, kuliner betawi, dan kehidupan masyarakatnya.
Setu Babakan sebagai kawasan cagar Budaya Betawi diresmikan pada tahun 2004 dan ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat pengembangan budaya Betawi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.