Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tarif Masuk TN Komodo Batal Naik, Fokus Kaji Ulang Daya Tampung

Kompas.com - 20/12/2022, 06:06 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan alasan pembatalan kenaikan tarif masuk Taman Nasional (TN) Komodo.

Sebelumnya, ada rencana kenaikan tarif masuk TN Komodo menjadi Rp 3,75 juta per orang yang rencananya berlaku mulai 1 Januari 2023

Baca juga:

Menurut Sandiaga, saat ini penyelenggaraan konservasi di kawasan TN Komodo di Labuan Bajo adalah yang menjadi prioritas.

"Menjaga kelestarian jangka panjang akan menjadi prioritas utama dari kebijakan kepariwisataan di Labuan Bajo," jelas Sandiaga dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (19/12/2022).

Fokus kaji ulang daya tampung TN Komodo

Alih-alih menaikkan tarif, pihaknya akan lebih fokus mengkaji ulang daya tampung dan daya dukung (carrying capacity) TN Komodo.

Upaya itu akan dilakukan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan pihak-pihak terkait lainnya.

Baca juga: Ada Ancaman Resesi, Kenaikan Tarif TN Komodo Dikaji Ulang

"Tentunya ini akan dikaji kembali, berkaitan dengan konservasi untuk memastikan carrying capacity," ujar dia.

Lachlan saat menunjungi kawasan Pulau Komodo.DOK PRIBADI LACHLAN via ABC INDONESIA Lachlan saat menunjungi kawasan Pulau Komodo.

Adapun kebijakan tarif masuk TN Komodo tersebut telah diatur di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2014.

KLHK pun telah berkoordinasi dengan Kemenparekraf terkait peraturan tersebut yang hingga kini masih berlaku.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Kita menjamin tidak ada kenaikan tarif. Selama PP ini masih berlaku, tarifnya masih tetap sama. Tentunya keamanan dan kenyamanan wisatawan akan kita utamakan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com