Apabila menganalisis sumber ini, kemungkinan besar Adji Pati adalah adik Sultan Ibrahim Alamsyah atau Adjie Sembilan bin Sultan Sulaiman II Alamsyah (Adjie Panji) yang memerintah Kerajaan Pasir tahun 1811-1816. Sementara dari tulisan Schwaner, yang sempat mukim selama delapan tahun di Tanah Bumbu antara tahun 1845-1853, menyebut bahwa Aji Pati (Pangeran Agung) bin Sultan Sulaiman dari Pasir yang memerintah Kerajaan Bangkalaan, Manunggul dan Cengal di antara tahun 1845-1846. Aji Pati sendiri adalah suami dari Aji Tukul.
Dilihat dari nisan ke dua makam tersebut dan nisan makam-makam yang lain, khusus nisan makam Pangeran Agung memiliki keunikan tersendiri. Selain terdapat hiasan geometris pada puncak dan kepala nisan serta bentuk flora, kaligrafi huruf Arab yang ada di nisan tersebut diduga memiliki langgam Kufi.
Inskripsi huruf Arab yang ada di nisan ditempatkan pada delapan panel vertikal. Pada panel satu terdapat inskripsi huruf Arab. Pada panel kedua tidak terdapat inskripsi. Pada panel ketiga terdapat inskripsi huruf Arab yang kondisinya sama dengan panel satu, yang terdiri dari 21 baris.
Pada panel keempat dan kelima juga terdapat inskripsi huruf Arab yang juga kondisinya sama dengan panel satu. Pada panel keenam sampai kedelapan tidak terdapat inskripsi.
Dari tampilan fisik berupa nisan berornamen, beragam hias yang rumit dengan bentuk struktural nisan mengacu pada komposisi simetri segi delapan. Tulisan pada nisan menggunakan khas Arab Melayu.
Dari segi bahasa, hampir semua tulisan di panel simetri segi delapan pada nisan tersebut berbahasa Arab berupa doa, zikir, dan ayat Al Quran yang menggunakan bahasa Arab.
Demikian juga dengan tata letak inskripsi, pada umumnya diletakkan di sekeliling nisan (Jejakrekam.com, 29 Mei 2018).
Menurut Mansyur Sammy, staf pengajar Program Studi Sejarah Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, dari nisan sebetulnya bisa digunakan sebagai patokan untuk melacak kedalaman sejarah.
Mengingat usia nisan yang cukup tua dan kondisinya yang mulai lapuk, pada inskripsi batu nisan Adji Pati Pangeran Agung tidak terdapat tulisan-tulisan yang berisikan riwayat kematian seperti hari, tanggal, bulan dan tahun wafat. Padahal, tulisan-tulisan tersebut sangat penting artinya karena dari rekaman itu diperoleh catatan sejarah yang sahih.
Inskripsi pada beberapa panel pada makam Aji Pati Pangeran Agung umumnya juga rusak dan tidak bisa terbaca lagi.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.