Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Desa Sade Tanggapi Video Turis Asing yang Mengaku Ditipu Saat Beli Gelang

Kompas.com - 20/12/2022, 09:16 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini beredar video wisatawan mancanegara (wisman) yang mengaku ditipu saat membeli cendera mata yang menurutnya terlalu mahal di Desa Sade, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menanggapi hal itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sade, Sanah, mengatakan, masyarakat Desa Sade menyambut baik wisatawan yang berkunjung ke desa tersebut.

Baca juga:

"Kami warga Sade sangat terbuka kepada Wisatawan dan ingin menjadi tuan rumah yang sebaik mungkin," kata Sanah saat acara Weekly Press Briefing pada Senin (19/12/2022).

Menurut Sanah, kejadian tersebut merupakan kesalahpahaman yang bermula saat seorang wisman membuat video di Desa Sade.

Dalam video tersebut, dilansir dari Tribun Lombok pada Minggu (18/12/2022), sang wisman membeli gelang seharga Rp 50.000 yang menurutnya terlalu mahal. Ia pun menawar harga menjadi Rp 35.000, walau pada akhirnya gelang tersebut dibeli seharga Rp 50.000. 

Baca juga: Warga Desa Sade NTB Akan Dapat Pelatihan Bahasa Inggris

Di Desa Sade, gelang dengan harga tersebut dianggap wajar. Sang penjual juga sempat menawari tiga gelang dengan harga Rp 100.000 sebagai jalan keluar. 

Namun, setelah membeli, sang wisman menilai proses tawar menawar tersebut adalah bentuk penipuan.

Kesalahpahaman akibat keterbatasan bahasa

Sanah berpendapat, kesalahpahaman ini terjadi karena keterbatasan bahasa yang dialami oleh masyarakat lokal. Mereka pun tidak bisa memahami apa yang dikatakan oleh wisman itu.

"Kami menyambut baik (kunjungan wisatawan), namun dengan segala keterbatasan kami, pendidikan kami kalau dihitung hanya sampai tingkat sekolah dasar (SD). Hanya beberapa yang sampai ke tingkat menengah atas (SMA)," paparnya.

Sanah pun mengucapkan permohonan maaf atas permasalahan yang terjadi dan berharap adanya dukungan edukasi seputar keahlian berbahasa Inggris dari pemerintah, agar mereka bisa maju dan lebih baik lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com