Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perayaan Natal, Ternyata Berawal pada Masa Kekaisaran Romawi

Kompas.com - 20/12/2022, 16:33 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Umat Kristiani merayakan hari raya Natal setiap tanggal 25 Desember. Hari suci agama Kristen tersebut merupakan peringatan kelahiran Yesus Kristus dari Nazaret.

Banyak negara, termasuk Indonesia, menghormati hari besar keagamaan tersebut dengan menetapkan 25 Desember sebagai libur nasional.

Hari raya Natal disambut dengan suka cita oleh umat Kristiani di berbagai penjuru dunia. Selain beribadah di gereja, umat Kristiani menggelar perayaan bersama keluarga maupun teman-teman.

Baca juga: 10 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia, Bernyanyi Keliling Kampung

Ilustrasi pohon Natal di rumah. FREEPIK/FREEPIC.DILLER Ilustrasi pohon Natal di rumah.

Sejarah Natal 

Lantas, bagaimana sejarah perayaan hari raya Natal tersebut? Berikut penjelasannya seperti dihimpun dari Kompas.com.

Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Rm. Adi Prasojo menjelaskan, perayaan hari raya Natal pada 25 Desember berawal dari tradisi masa Kekaisaran Romawi. Tradisi tersebut menandai pergantian musim.

“Tradisi Natal 25 Desember, menurut sejarahnya berawal dari tradisi Kekaisaran Romawi (sebelum Kekristenan) yang menandai sebagai pergantian musim baru,” terangnya kepada Kompas.com, Senin (20/12/2022)

Baca juga: Serba-serbi Jelang Natal 2022 di Gereja Katedral Jakarta, Jemaat Bisa Parkir di Masjid Istiqlal

Ia menjelaskan perayaan hari raya Natal setiap 25 Desember seperti sekarang ini baru muncul pada abad ke-2 dan ke-3 masehi. Sebab, pada awal berdirinya gereja, umat Kristiani fokus pada perayaan Hari Paskah yang merupakan peringatan Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.

“Pada awal berdirinya gereja, pemimpin serta jemaat saat itu lebih menaruh perhatian pada perayaan Kebangkitan Yesus dalam hari raya Paskah,” imbuhnya.

Baca juga: Jadwal Cuti Bersama Natal 2022 dan Tahun Baru 2023

Ia menjelaskan, hari raya Natal merupakan peringatan kelahiran Yesus Kristus dari Nazaret. Hari suci ini dirayakan oleh semua umat Kristiani di dunia.

“Perayaan Natal menjadi tanda anugrah Allah bagi manusia, pesan cinta kasih, dan damai bagi dunia,” ujarnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com