Melansir dari History.com, pada tahun-tahun awal Kekristenan, hari raya Paskah menjadi hari raya utama, sementara kelahiran Yesus Kristus tidak dirayakan. Catatan tersebut mendukung penjelasan yang disampaikan oleh Rm. Adi Prasaja.
Selanjutnya, pada abad ke-4, pejabat gereja memutuskan untuk menetapkan kelahiran Yesus Kristus sebagai hari libur. Adapun, kelahiran Yesus Kristus dipilih pada 25 desember oleh Paus Julius I.
Baca juga: 6 Gereja Kuno di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Libur Natal
History.com mengatakan bahwa secara umum dipercaya bahwa gereja memilih tanggal tersebut sebagai upaya mengadopsi dan menyerap tradisi festival pagan Saturnalia.
Dengan mengadakan perayaan Natal pada waktu yang sama dengan festival pergantian musim dingin tradisional, para pemimpin gereja meyakini bahwa Natal akan diterima oleh masyarakat umum.
Untuk diketahui, festival pagan Saturnalia merupakan perayaan yang digelar oleh bangsa Romawi pada pergantian musim dingin.
Perayaan tersebut berlangsung selama sebulan penuh yang diisi dengan berbagai festival. Selama perayaan tersebut, para budak diberi kebebasan, kemudian bisnis dan sekolah tutup agar semua orang dapat berpartisipasi dalam perayaan tersebut.
Baca juga: 7 Tradisi Perayaan Natal Unik Dunia, Pakai Sepatu Roda saat Kebaktian
Menurut KBBI, Natal berarti merujuk pada peringatan kelahiran seseorang. Dalam konteks ini, adalah kelahiran Isa Almasih atau Yesus Kristus yang diperingati tiap tanggal 25 Desember.
Kata Natal tersebut, berasal dari bahasa Latin dies natalis yang artinya hari lahir, seperti dikutip dari Kompas.com (25/12/2021).
Sedangkan dalam bahasa Inggris, Natal disebut sebagai christmas. Adapun kata christmas berasal dari cristes maesse, yang merupakan bahasa Inggris kuno untuk misa Kristus.
Kata misa Kristus merujuk pada tradisi gereja Katolik yang mengadakan upacara massal khusus untuk merayakan kelahiran Yesus.
Baca juga: 7 Tradisi Unik Perayaan Natal di Dunia, Ada Parade Kostum Seram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.