Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Inspirasi Avatar 2, Ini 6 Fakta Suku Bajo Si Penjelajah Laut

Kompas.com - 21/12/2022, 11:06 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

4. Berbagai sebutan 

Suku ini memiliki berbagai sebutan, antara lain Suku Bajo, Bajau, Badjaw, Sama, atau Same.

5. Pernah menjadi obyek riset 

Orang-orang Suku BajoWikimedia Commons Orang-orang Suku Bajo

Kehebatan Suku Bajo dalam mengarungi laut mengundang perhatian banyak ilmuwan dunia, sehingga menjadi obyek penelitian. Salah satunya adalah sekelompok ilmuwan dari University of Copenhagen dan University of California di Berkeley.

Para ilmuwan tersebut mencoba menguak misteri asal usul kehebatan Suku Bajo yang bermukim di Indonesia.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Kehidupan Suku Abui di Desa Adat Takpala Alor, NTT

Hasil penelitian itu menyebutkan, limpa orang-orang Suku Bajo ternyata lebih besar 50 persen dibandingkan limpa manusia biasa pada umumnya. Alhasil, produksi oksigen di dalam darah orang Bajo lebih banyak karena besarnya ukuran limpa tersebut.

Para peneliti juga menyebutkan, keahlian orang Bajo merupakan bentuk dari terjadinya mutasi gen akibat seleksi alam. Hampir seluruh orang Bajo diketahui terlahir dengan perbedaan gen tersebut.

6. Suku Bajo saat ini 

Rumah warga suku Bajo di Desa Mola, Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (8/8/2015).KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Rumah warga suku Bajo di Desa Mola, Pulau Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (8/8/2015).

Saat ini, mayoritas Suku Bajo tidak lagi nomaden. Mereka membangun rumah di atas laut dangkal sebagai tempat tinggal.

Mengutip dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud, rumah Suku Bajo kebanyakan berdiri di tepi pantai atau di atas perairan laut dangkal yang dipasang tiang pancang agar terhindar dari gelombang pasang.

Sementara, dinding rumah suku Bajo berbahan dasar kayu dan atapnya terbuat dari rumbia.

Baca juga: Mengenal Tari Peresean, Tarian Pemanggil Hujan Suku Sasak Lombok

Dua perempuan Suku Bajo di Desa Torosiaje mengambil air bersih dari daratan untuk dibawa ke perkampungan mereka yang berada di tengah lautKOMPAS.COM/ROSYID AZHAR Dua perempuan Suku Bajo di Desa Torosiaje mengambil air bersih dari daratan untuk dibawa ke perkampungan mereka yang berada di tengah laut

Mayoritas mata pencaharian masyarakat Suku Bajo adalah nelayan. Mereka mencari ikan dengan cara-cara tradisional seperti memancing menggunakan kail, menjaring, dan memanah.

Hasil tangkapan ikan dijual kepada masyarakat di sekitar pesisir atau pulau terdekat. Selain mencari ikan, sebagian masyarakat Suku Bajo juga belajar budidaya beberapa komoditas bahari seperti lobster, ikan kerapu, atau udang.

Karena tinggal di perairan laut, kegiatan sehari-hari suku Bajo didukung oleh transportasi air berupa perahu. Perahu-perahu biasanya terparkir di pelataran rumah mereka.

Selain sebagai alat transportasi, perahu-perahu juga digunakan oleh masyarakat Suku Bajo untuk mencari nafkah. 

Baca juga: Suku Batak di Sumatera Utara, Nenek Moyangnya dari Asia Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com