Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Gereja Tertua di Indonesia, Bisa Dikunjungi Saat Libur Natal

Kompas.com - 22/12/2022, 17:30 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

6. Gereja Blenduk, Semarang

Bersantai di Taman Srigunting dengan Latar Gereja BlendukSHUTTERSTOCK Bersantai di Taman Srigunting dengan Latar Gereja Blenduk

Gereja Blenduk merupakan ikon wisata Kota Lama, Semarang. Mengutip Kompas.com (4/4/2021), gereja ini dibangun pada 1753 oleh Bangsa Portugis, sehingga usianya mencapai 269 tahun.

Bangunan awal Gereja Blendek sederhana, yaitu berbentuk rumah panggung Jawa. Kemudian, rumah ibadah ini dibangun ulang oleh Belanda dengan gaya neo klasik.

Nama Blenduk diambil dari bahasa Jawa mblenduk, artinya menonjol atau menggelembung. Nama ini mengacu pada atap gereja yang berbentuk kubah setengah bola

Sementara, nama aslinya adalah GPIB Immanuel. Jika berada di Semarang, jangan lupa untuk mampir melihat keindahan arsitektur Gereja Blenduk.

Baca juga: Gereja Immanuel Jakarta Pusat, Tempat Ibadah sejak Zaman Belanda dengan Koleksi Berusia Ratusan Tahun

7. Gereja Gedangan, Semarang 

Gereja Gedangan Semarang dengan nuansa neogotik interior EropaKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gereja Gedangan Semarang dengan nuansa neogotik interior Eropa

Gereja tertua di Indonesia selanjutnya masih berada di Semarang, yaitu Gereja Santo Yusuf atau St. Yoseph. Namun, masyarakat lokal lebih mengenal gereja tersebut dengan nama Gereja Gedangan, seperti dikutip dari Kompas.com (25/12/2022).

Sebab, kala itu gereja peninggalan kolonial tersebut dibangun di Jalan Zeestraat-Kloosterstraat-Gedangan. Gereja Gedangan dibangun pada 1870 sehingga usianya sekarang 150 tahun.

Menurut sejarah, Gereja Gedangan merupakan cikal bakal gereja Katolik tertua di Kota Semarang.

Memasuki ruangan gereja, para jemaat akan disuguhi interior khas Eropa abad XII-XVI dengan gaya arsitektur neogotik. Menariknya, semua interior gereja didatangkan langsung dari luar negeri pada 1880.

Baca juga: Gereja Ganjuran Bantul, Salah Satu Wisata Religi di Yogyakarta

8. Gereja Santo Fidelis, Kalimantan Barat 

Gereja Santo Fidelis Sejiram, Kalimantan Barat salah satu gereja tertua di IndonesiaDok. Kemendikbud Gereja Santo Fidelis Sejiram, Kalimantan Barat salah satu gereja tertua di Indonesia

Gereja ini merupakan cikal bakal perkembangan gereja di Kalimantan Barat. Lokasinya berada di Desa Sejiram, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Mengutip laman Kemendikbud, Gereja Santo Fidelis dibangun pada 1921-1924, sehingga usianya sekitar 101 tahun. Gereja berlantai dua ini, pertama kali dibangun dengan bahan baku kayu ulin.

Interior bangunan gereja terdiri dari serambi, ruang umat, dan altar. Sementara lantai dua digunakan untuk paduan suara gereja.

Baca juga: Gereja Santa Maria De Fatima Jakarta, Gereja yang Kaya akan Budaya China

9.  Gereja Tua Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Gereja Tua Sikka di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.CHIQUITA C MARBUN Gereja Tua Sikka di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Gereja Tua Sikka memiliki nama asli Gereja Santo Ignatius Loyola. Gereja ini terletak di Kampung Sikka, Maumere, NTT.

Mengutip laman Indonesia.go.id, gereja tua itu dibangun pada 1893, sehingga usianya mencapai 129 tahun. Bangunan gereja ini merupakan hasil rancangan Pastor Antonius Dijkmans, seorang arsitek yang juga ikut mendesain Gereja Katedral Jakarta.

Arsitektur Gereja Tua Sikka mengikuti gaya renaisans dan barok, serta mengadopsi unsur-unsur budaya lokal.

Bangunan Gereja Tua Sikka berbentuk dua susun kerucut. Pada atap bangunan terdapat menara lonceng abu-abu setinggi 15 meter. Menara lonceng itu juga memiliki atap berbentuk kerucut, serta dilengkapi salib di puncaknya.

Pada pintu masuk  terdapat dua patung setingi 1,5 meter, yaitu patung Santo Ignatius Loyola dan Santo Yosef.

Baca juga: Staycation di Gereja Tua di Inggris, Lihat Batu Nisan dan Kelelawar

10. Gereja Sentrum, Manado 

Gereja Sentrum Manado, salah satu gereja tertua di IndonesiaShutterstock/Rosyid A Azhar Gereja Sentrum Manado, salah satu gereja tertua di Indonesia

Gereja Sentrum Manado memiliki nama lengkap Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM) Sentrum Manado. Gereja ini terletak di Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Sulawesi Utara.

Mengutip Tribun Manado (19/12/2022), gereja ini berdiri sejak 1677 sehingga usianya mencapai 345 tahun. Gereja yang merupakan peninggalan masa kolonial Belanda ini merupakan gereja tertua di Manado.

Bangunan GMIM Sentrum Manado telah beberapa kali direnovasi. Namun, bangunan intinya masih sama yaitu bercorak khas Gereja Protestan di Belanda yang berbentuk persegi sebagai simbol empat penjuru mata angin.

Ratu Beatrix dari Belanda dan suaminya, Pangeran Claus Van Amsberg, pun pernah mengunjungi Gereja di ibu kota Sulawesi Utara ini pada 1995.

Baca juga: Indahnya Toleransi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

11. Gereja Immanuel, Makassar 

Gereja Immanuel adalah sebuah gereja Kristen Protestan yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Gereja ini didirikan pada 1885, sehingga usianya mencapai 137 tahun.

Gereja ini pernah dipugar dua kali pada 1992 dan 1999. Hingga saat ini, bangunan gereja masih berfungsi sebagai sarana ibadah umat Kristiani.

Gereja ini bergaya arsitektur gotik klasik dengan bentuk simetris. Pada pintu masuk gereja terdapat menara lonceng yang tinggi dan runcing, yang menjadi ciri bangunan gereja gaya gotik klasik.

Gereja ini telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya di Makassar, pada 2010 lalu oleh Kemendikbud. Lokasinya berada di Jalan Balai Kota Nomor 1 Makassar, atau berada di samping timur Gedung Balai Kota Makassar.

Baca juga: Sejarah Gereja Santa Theresia Jakarta, Tak Lepas dari Gereja Katedral

12. Gereja Tua Banda, Banda Neira, Maluku

Gereja Tua Banda di Banda Neira, salah satu gereja tertua di IndonesiaShutterstock/Wahyu Restuaji Gereja Tua Banda di Banda Neira, salah satu gereja tertua di Indonesia

Gereja Tua Banda merupakan salah satu gereja tertua yang ada di Kepulauan Banda. Gereja ini dibangun oleh Belanda pada 1873, sehingga  usianya mencapai 185 tahun.

Mengutip laman Kemendikbud, gereja ini bergaya khas Eropa dengan ciri pilar-pilar besar di teras gereja. Gereja ini merupakan pusat penyebaran dan kegiatan keagamaan Kristen Protestan di Banda Neira.

Pada lantai gereja terdapat beberapa nisan yang terbuat dari batu andesit. Sebab, bangunan Gereja Tua Banda berdiri di atas makam para prajurit Belanda yang tewas saat berperang merebut Kepulauan Banda.

Hal tersebut merupakan tradisi kuno orang Belanda, yaitu menguburkan orang penting di dalam gereja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com