Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Natal Identik dengan Pohon Cemara?

Kompas.com - 22/12/2022, 20:10 WIB
Louis Brighton Putramarvino,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain salju dan warna merah-hijau, Hari Raya Natal juga kerap dikaitkan dengan pohon Natal.

Adapun pohon yang biasanya digunakan saat perayaan tersebut adalah berbagai jenis cemara, yang umumnya berdaun hijau sepanjang tahun (evergreen).

Baca juga:

Lantas, kenapa Natal identik dengan pohon cemara?

Pohon dalam tradisi zaman dahulu

Ilustrasi Christmas Wreath, salah satu hiasan Natal yang berbentuk melingkar dan umumnya terdiri dari ranting, daun, buah, dan bunga.Dok. Pixabay/StockSnap Ilustrasi Christmas Wreath, salah satu hiasan Natal yang berbentuk melingkar dan umumnya terdiri dari ranting, daun, buah, dan bunga.

Sebelum beranjak ke pohon Natal, perlu diketahui bahwa pohon dan wreath (hiasan berbentuk bundar yang biasanya terdiri dari buah dan ranting) dari pohon berdaun hijau sepanjang tahun kerap digunakan oleh masyarakat zaman dahulu, di antaranya Mesir kuno, China, dan Ibrani.

Dilansir dari Britannica, Kamis (22/12/2022), penggunaan pohon dan wreath merupakan lambang kehidupan yang abadi. 

Baca juga:

Tidak hanya itu, masyarakat zaman dahulu menggantung dahan pohon di pintu dan jendela mereka. Dilansir dari History, Kamis (22/12/2022), tradisi tersebut diyakini bisa mengusir penyakit, roh jahat, dan hantu.

Ada pula kepercayaan bahwa sang dewa, yang dilambangkan oleh matahari, tengah "sakit" dan "lemah" sehingga musim dingin muncul setiap tahun.

Masyarakat pada zaman dahulu pun merayakan momen titik balik balik matahari musim dingin (winter solstice), yang jatuh pada 21-22 Desember, dengan harapan agar sang dewa "sembuh".

Dahan pohon yang daunnya hijau sepanjang tahun mengingatkan mereka akan tanaman hijau yang tumbuh ketika kondisi sang dewa "membaik" dan musim panas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com