Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Santa Claus yang Sering Muncul Saat Natal

Kompas.com - 23/12/2022, 06:03 WIB
Louis Brighton Putramarvino,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Santa Claus adalah salah satu sosok yang sering diasosiasikan dengan Natal. Sosok ini dideskripsikan memakai baju berwarna merah putih, memiliki janggut putih panjang, memiliki badan yang berisi, dan tinggal di Kutub Utara.

Selain itu, Santa Claus dikenal mengendarai kereta salju terbang yang ditarik rusa-rusa pada malam Natal. Ia pun mendatangi rumah orang-orang lewat cerobong asap, lalu meninggalkan hadiah secara diam-diam.

Baca juga:

Lalu, bagaimana sejarah Santa Claus hingga menjadi salah satu elemen perayaan Natal?

Santa Claus dan sosok St. Nicholas

Ilustrasi Santa Claus memberi hadiah secara diam-diam.Dok. UNSPLASH/Alicia Slough Ilustrasi Santa Claus memberi hadiah secara diam-diam.

Konon, sekitar tahun 280 Masehi di dekat Myra, sebuah kota kecil Romawi yang kini menjadi bagian dari Turki, terdapat seorang biarawan bernama Saint Nicholas atau St. Nicholas.

Dilansir dari History, Kamis (22/12/2022), St. Nicholas dikenal sebagai sosok yang baik dan saleh. Ia dikatakan menyerahkan semua warisannya serta berkeliling desa guna menolong orang miskin dan sakit.

Dia juga dikisahkan pernah menyelamatkan tiga perempuan miskin yang akan dijual sebagai budak oleh ayah mereka, dengan memberikan mahar agar mereka dapat menikah.

Baca juga: 12 Gereja Tertua di Indonesia, Bisa Dikunjungi Saat Libur Natal

Selain itu, St. Nicholas juga dikenal sebagai santo pelindung anak-anak dan pemberi hadiah.

Dikutip dari National Geographic, Kamis (22/12/2022), konon ia pernah mendatangi sebuah penginapan yang penjaganya baru menghabisi tiga anak laki-laki, lalu menyembunyikannya di bawah tanah.

St. Nicholas tidak hanya mengetahui aksi jahat si penjaga, tetapi juga membangkitkan tiga anak tersebut. 

Ilustrasi Santa Claus.Dok. UNSPLASH/ Robert L. Ilustrasi Santa Claus.

Sosok St. Nicholas sesungguhnya berbeda dengan Santa Claus. Di Eropa, St. Nicholas digambarkan sebagai uskup berjanggut yang mengenakan jubah resmi, dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (21/12/2022).

St. Nicholas wafat pada 6 Desember sekitar 343 Masehi. Tanggal wafatnya pun dianggap sebagai hari keberuntungan untuk berbelanja atau menikah. 

Menjelang akhir abad ke-18, sosok St. Nicholas memasuki budaya populer Amerika Serikat.

Pada tahun 1773 dan 1774, sebuah surat kabar di New York menulis soal sejumlah keluarga Belanda yang berkumpul guna memperingati wafatnya St. Nicholas. 

Adapun nama Santa Claus bersumber dari nama St. Nicholas dalam bahasa Belanda yakni Sint Nikolaas, yang selanjutnya dipersingkat menjadi Sinter Klaas.

Pada tahun 1821, beredar puisi anonim dengan ilustrasi bertajuk The Children's Friend (Teman Anak-anak) yang semakin membentuk sosok Santa Claus versi modern, sekaligus mengaitkannya dengan Natal.

Baca juga:

Dikutip dari Britannica, Kamis (22/12/2022), sosok Santa Claus yang telah beredar luas hingga saat ini salah satunya merupakan hasil karya kartunis Thomas Nast untuk majalah politik Harper's Weekly yang berbasis di New York City.

Nast mengambil deskripsi dari puisi bertajuk "A Visit from St. Nicholas" (Kunjungan dari St. Nicholas) atau dikenal juga sebagai "'Twas the Night Before Christmas" (Malam Natal) yang dirilis tahun 1823.

Dalam ilustrasi milik Nast pada tahun 1863 itu, Santa Claus digambarkan berjanggut putih, memakai pakaian merah, dan membawa aneka hadiah.

Sosok Santa Claus yang berbaju merah dan berjanggut putih pun semakin dikenal lewat iklan minuman bersoda Coca-Cola pada tahun 1931. Dalam iklan tersebut, gambar Santa Claus dibuat oleh ilustrator Haddon Sundblum.

Baca juga: 10 Tradisi Perayaan Natal di Indonesia, Bernyanyi Keliling Kampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com